TEMPO.CO , Jakarta: Menjadi personel AKB48 tidaklah harus berwajah cantik. Sebanyak 64 remaja perempuan yang bergabung di idol group Yasushi Akimoto itu diwajibkan memiliki daya tarik seperti tokoh anime. Meski berwajah biasa.
Menurut pemerhati kebudayaan otaku Jepang, Takuro Morinaga, pemuda Negeri Sakura tidak mengidolakan bintang dunia seperti Lady Gaga. "Mereka lebih tertarik dengan remaja putri yang imut, tapi tak benar-benar cantik," kata Morinaga di situs Huffington Post, 12 Juni 2012.
Otaku sendiri sebetulnya bukan suatu kebudayaan. Ini adalah sebuah kumpulan pria yang tergila-gila pada anime, komik manga, dan video games. Mereka yang tergabung dalam otaku sering disebut geeks.
Atas alasan itu, Yasushi Akimoto tak mencari remaja putri yang cantik untuk AKB48. Ia lebih tertarik menerima anak perempuan yang berperawakan seperti tokoh anime atau manga. Imut, badan kurus, kaki ramping, dan suara nyaring.
Kata Morinaga, remaja berparas seperti personel AKB48 sebetulnya mudah ditemui di Jepang. Bahkan remaja SMP dan SMA bisa menemukan teman kelas yang berperawakan seperti personel AKB48. "Dan karena AKB48 seperti cewek kebanyakan, mereka banyak disukai. Sebab mereka tidak menjadi bintang yang sulit dijangkau," ujarnya.
Berisi 64 remaja perempuan berusia 14-20 tahun, AKB48 bukanlah vokal grup semata. Mereka merupakan kelompok penyanyi dan penari berkonsep "idola yang bisa ditemui di mana dan kapan saja" di Jepang. Memulai debut pada 2005, AKB48 disebut "Idol Group". Bukan girlband.
CORNILA DESYANA
Berita lain:
Ide AKB48 Muncul dari Remaja Sekolah
Punya 1,4 Juta Fans Cowok, AKB48 Dilarang Pacaran
Yasushi Akimoto, Pria di Balik AKB48
Begini Sejarah AKB48
Mengenal AKB48