TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Timur Pradopo mengatakan pertemuan yang digelar Senin pagi, 6 Agustus 2012, bersama perwira kepolisian tak berhubungan dengan kasus pengadaan simulator ujian SIM.
"Itu berhubungan dengen operasi ketupat karena sudah mendekati lebaran," kata Timur saat ditemui di kampus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Senin, 6 Agustus 2012.
Pagi tadi, para perwira Kepolisian memenuhi kampus PTIK, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pangkat mereka beragam, mulai dari perwira berpangkat melati hingga jenderal berbintang tiga, hadir memenuhi panggilan Kapolri.
Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut tertutup dan tak dapat diliput kalangan pers.
Pada kesempatan itu, hadir juga purnawirawan Polri, Adang Darajatun, dan mantan Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki.
Saat dikonfirmasi, Kepala Divisi Humas Brigadir Jenderal Anang Iskandar mengatakan Kapolri meminta agar para perwira tak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
"Para perwira menengah diminta tidak melakukan KKN, siapapun yang bersalah harus ditindak," kata Anang melalui pesan singkat.
Saat ini kepolisian memang tengah disorot karena tarik-menarik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi tentang penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulator ujian SIM yang melibatkan petingginya. Kepolisian bahkan berkonsultasi dengan ahli hukum, Yusril Ihza Mahendra.
Kedua lembaga itu menetapkan tiga tersangka yang sama, yakni Budi Susanto, Sukotjo S. Bambang, dan Didik Purnomo.
ANGGRITA DESYANI
Berita terkait:
Simsalabim Jenderal SIM
Jenderal SIM di Balik Tembok Tinggi
Polisi Punya Yusril, KPK Dibela Gandjar
Cerita Simulator SIM Majalah Tempo April Lalu
Cicak vs Buaya Bakal Terulang, Ini Kata Ketua KPK
Simulator SIM, Anas Isyaratkan Dukung KPK