Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Obesitas Rawan Kena Kanker  

image-gnews
essentialbaby.com.au
essentialbaby.com.au
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komplikasi obesitas memang mengkhawatirkan. Baru-baru ini tim peneliti Israel menemukan bahwa anak-anak obesitas mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena kanker. 

Tim peneliti yang terdiri dari ilmuwan dari Tel Aviv University, Chaim Sheba Medical Center di Tel Hashomer, dan Korp Medis Israeli Defense Forces (IDF) menemukan hubungan antara obesitas saat anak-anak dan kanker di kemudian hari, khususnya kanker kandung kemih dan kanker usus besar.

Dalam studinya, tim peneliti menganalisis catatan medis dari 1,1 juta serdadu pria IDF selama 18 tahun. Hasilnya menunjukkan anak-anak yang berada pada 15 persentil teratas dari Indeks Massa Tubuh adalah 42 persen lebih cenderung terkena kanker kandung kemih atau kanker usus besar ketika dewasa dibanding anak-anak yang dengan berat badan yang normal.

Menurut data dari Ameica Heart Association, satu dari tiga anak-anak dan remaja Amerika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Kelebihan berat badan atau obesitas terbukti menjadi faktor risiko penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan masalah sendi dan otot. Sedangkan di Israel, berdasarkan survei Biro Pusat Statistik Israel pada 2011, terdapat satu dari dua orang Israel yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Ari Shamiss, salah satu peneliti yang juga Direktur General Hospital di Sheba Medical Center, mengatakan hasil penelitian ini membandingkan faktor risiko anak-anak dengan kelebihan berat badan dengan anak-anak yang dianggap punya berat badan sehat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun demikian, pihaknya tidak bisa menilai apakah penurunan berat badan akan menurunkan risiko tersebut. “Penelitian selanjutnya harus memfokuskan korelasi antara obesitas dan kanker,” kata dia. Penelitian tersebut, kata dia, dibutuhkan untuk mengetahui apakah penurunan berat badan pada orang dewasa dapat mengurangi risiko kanker.

YNETNEWS | AMIRULLAH

Berita kesehatan lainnya:
Sekarang Bisa Mengobati Kanker Payudara Sendiri
Bumbu Mentega Buatan Memicu Alzheimer

Salon Hewan Berbahan Herbal ala UGM

Anak Sekarang 10 Kali Lebih Lama Bermain Game

Jangan Selalu Salahkan Lemak

Lawan Stres dengan Meditasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.