TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku lebih setuju pembangunan kereta layang di Jakarta ditangani oleh PT Adhi Karya. Dia mengaku ragu PT Hutama Karya, yang sebelumnya direncanakan mengerjakan proyek itu, bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut.
"Kalau Adhi Karya, saya setuju. Tapi kalau Hutama Karya, saya ragu apakah mungkin Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mengalokasikan itu," kata Dahlan seusai mengikuti rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis, 9 Agustus 2012.
Menurut Dahlan, jika Adhi Karya yang mengerjakan proyek tersebut, maka biaya akan ditanggung oleh BUMN. Tentu sebelumnya, pengerjaan proyek raksasa ini juga harus mendapat ijin dari Provinsi DKI Jakarta. "Kami akan minta ijin ke Pemda DKI Jakarta," katanya.
PT Hutama Karya Persero sebelumnya berencana akan membangun proyek kereta layang sepanjang 22 kilometer dari Bekasi hingga Slipi. Biaya untuk pembangunan kereta ini ditaksir mencapai Rp 10 triliun.
Pembangunan tahap pertama nantinya akan dimulai dari rute Bekasi-Slipi, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan tiga rute bersambung: Bogor-Cawang-Slipi, Slipi-Serpong, serta Serpong-Bandara Soekarno-Hatta.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Gubernur Fauzi Bowo Bungkam Soal Video di Youtube
Rhoma Irama, Kanan-Kiri Kena Jerat Hukum
Mahfud MD: Koruptor Hidupnya Panas
Ahmad Yani: Bambang Widjajanto Jangan Seperti Preman
Wawancara Tempo dengan Hartati Murdaya
Kunjungi Korban Kebakaran, Fauzi Sindir Jokowi
Demokrat: Rhoma Irama Tak Bersalah
Ini Alasan Dik Doank Nikah Lagi
Ini Kumbang Iblis dari Republik Dominika