Menghapus Stigma Seram Terminal Rajabasa Lampung  

TEMPO.CO, Bandar Lampung - Bagi para pemudik, Terminal Induk Rajabasa Bandar Lampung selalu diidentikkan dengan tindak kejahatan. Mereka selalu khawatir jika masuk ke terminal terbesar di Pulau Sumatera itu.

“Masih terkesan angker dan rawan kriminalitas,” kata Suharjo, salah seorang pemudik di Terminal Induk Rajabasa Bandar Lampung, Senin, 13 Agustus 2012.

Pada masa lalu, terminal seluas sepuluh hektare itu memang terkenal dengan tindak kriminalitas. Puluhan preman dan pelaku tindak kriminalitas mangkal di tempat itu. Pencopet dan penodong kerap beraksi waktu itu.

Kesan masa lalu itu yang membuat pemudik selalu digelayuti kekhawatiran jika masuk Terminal Rajabasa, terutama di malam hari. Mereka lebih memilih bermalam di Pelabuhan Bakauheni untuk menghindari malam hari di terminal itu. “Di Bakauheni lebih aman. Lagipula sangat berisiko jika masuk ke Terminal Rajabasa di waktu malam,” katanya.

Biasanya ratusan pemudik akan memilih bermalam di ruang tunggu pelabuhan dan melanjutkan perjalanan di pagi hari. Kondisi itu membuat PT Indonesia Ferry Cabang Bakauheni selalu mempersiapkan tempat untuk bermalam bagi para pemudik. 

“Tempat itu kami jaga ketat selama ada pemudik yang bermalam. Tukang ojek dan kuli angkut atau portir tidak boleh masuk ke ruang tunggu tempat para pemudik menginap,” kata Manajer Operasional PT Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Heru Purwanto.

PT Indonesia Ferry memprediksi puncak kedatangan pemudik dari Pulau Jawa di Pelabuhan Bakauheni akan terjadi tiga hari menjelang Lebaran. Umumnya para pemudik itu memilih melakukan perjalanan di siang hari. 

“Sedangkan di malam hari, pemudik dengan kendaraan tidak terlalu banyak. Malam hari akan didominasi pemudik dari Pulau Jawa dengan kendaraan roda dua dan roda empat,” katanya.

Kepala Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung, Komisaris Besar Nurochman, menjamin kondisi Terminal Induk Rajabasa aman di siang maupun malam hari. Terminal itu, kata dia, akan dipantau selama 24 jam dengan kamera pengintai dan puluhan polisi yang disebar di setiap sudut terminal. “Jangan takut. Terminal Induk Rajabasa kini menjadi terminal paling aman saat mudik Lebaran. Sudah empat tahun tidak ada satu pun tindak kriminal di terminal selama musim mudik,” katanya.

Dia mengatakan umumnya saat ini pelaku tindak kriminal berupa pencopetan terjadi di atas bus jurusan Pelabuhan Bakauheni–Rajabasa. Sedangkan untuk kawasan terminal sangat aman. “Sudah tidak ada lagi preman dan orang tidak jelas di dalam terminal. Tapi pemudik perlu waspada dengan aksi kejahatan di atas bus,” katanya. 

NUROCHMAN ARRAZIE

Berita lain:
PKS Pilih Foke, Jokowi: Apa Saya Kurang Ganteng?

PPP Pilih Foke karena Islam dan Betawi

Tim Sukses Jokowi: Ceramah Rhoma Tetap Pidana

Relawan Jokowi - Ahok Luncurkan JASMEV

Ahok: Lagu Bang Rhoma Membuat Saya Tak Ikut Judi