Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hokky Pecahkan Rahasia Batik dengan Teori Kompleks  

image-gnews
Hokky Situngkir adalah Bapak Kompleksitas Indonesia setelah dia berhasil menemukan dan memecahkan rahasia batik, sebuah lagu daerah, Candi Borobudur dan juga pergerakan saham dengan memakai teori Kompleksitas. Tempo/Jacky Rachmansyah
Hokky Situngkir adalah Bapak Kompleksitas Indonesia setelah dia berhasil menemukan dan memecahkan rahasia batik, sebuah lagu daerah, Candi Borobudur dan juga pergerakan saham dengan memakai teori Kompleksitas. Tempo/Jacky Rachmansyah
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Hokky Situngkir berhasil memecahkan rahasia batik, sebuah lagu daerah, Candi Borobudur dan pergerakan saham dengan memakai teori kompleksitas. Kini, Hokky sedang melakukan penelitian aspek arkeologi-astronomi situs purbakala Gunung Padang di Cianjur dengan teori kompleksitas.

Perkenalan Hokky dengan teori kompleksitas bermula dari kegiatannya berselancar mencari referensi di Internet tentang konflik horizontal di berbagai negara pada 2000. Aktivis mahasiswa Institute Teknologi Bandung ini melakukannya karena merasa ada yang keliru dengan segala macam teori sosial berikut ideologi yang dikupas setiap hari dalam diskusi.

Pencarian lulusan jurusan Teknik ELektro ITB 2001 ini awalnya berfokus pada tulisan Elisabeth Jean Wood, pengajar ilmu politik Yale University, di salah satu buletin yang dikeluarkan Santa Fe Institute.

Wood memetakan konflik antaretnis yang melibatkan kelompok bersenjata di El Salvador dengan menggunakan game theory. Wood yang berlatar belakang matematikawan menggarap kajian sosial dengan menggunakan pendakatan berbagai ilmu.

Penelusuran lebih mendalam di Internet membuatnya bertemu dengan teori kompleksitas yang dikembangkan Santa Fe Institute, lembaga riset di Santa Fe, New Mexico, Amerika Serikat. Teori yang ini lahir pada akhir abad ke-20 ini merangkul berbagai disiplin ilmu untuk menjelaskan suatu persoalan.

Begitu terpesonanya oleh teori ini, Hokky mendirikan Bandung Fe Institute, mengambil nama Santa Fe Institute. Riset awalnya adalah meneliti batik. Dia ingin membuktikan batik bukan ornamen tetapi lukisan yang disejajarkan dengan karya Leonardo da Vinci, Raphael, atau Michelangelo.

Hipotesisnya berangkat dari pertanyaan, di mana karya lukis orang Jawa ketika membuat Candi Borobudur yang begitu kompleks. Dia kemudian mewawancarai akademisi dan penggiat seni lalu berburu aneka motif batik ke museum-museum.

Pola batik kemudian diterjemahkan dalam rumus fraktal atau matematika. Hasilnya kemudian dimodifikasi dengan bantuan komputer sehingga menghasilkan desain pola baru yang sangat beragam, baik dilihat dari grafis, warna, ukuran, sudut maupun perulangannya. Proses pembuatan motif batik fraktal dapat memecahkan masalah keterbatasan motif batik dan dapat menghasilkan banyak motif secara cepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami mendapati keunikan dalam dimensi fraktal batik dan menunjukkan bahwa batik adalah lukisan." ujar Hokky seperti dalam Majalah Tempo edisi 13 Agustus 2012.

Menurut Hokky, pola fraktal juga terlihat pada pigmentasi kerang, pola sulir cangkang kerang, bentuk-bentuk rumit bunga salju, atau pertumbuhan sel kanker. Termasuk beberapa pola pergerakan harga saham dan indeks dalam ekonomi.

Cara berpikir dengan pendekatan goemetri fraktal ini kemudian digunakannya untuk membuktikan pengukuran di setiap sudut candi Borubudur. Selain itu, dia juga menggunakannya untuk menganalisis lagu-lagu daerah.

Ketekunan Hokky menemukan ini membuatnya mendapat julukan "Bapak Kompleksitas Indonesia" dari profesor Yohanes Surya.

RINA WIDIASTUTI

Berita lain:
Wenten Si Penemu Membran Filtrasi Bir
10 Tokoh Penemu Nasional Versi Majalah Tempo
Cara Menghindari Penipuan Online
Google Doodle, Siapakah Penciptanya?
Ditemukan Hiu Purba Berusia 270 Tahun
Arkeolog Ini Temukan Piramida via Google Earth

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia