Macet Puluhan Km Menuju Lokasi Wisata di Kuningan

Seorang abdi dalem menjelaskan Kereta Singa Barong kepada pengunjung di museum Singa Barong, Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Seorang abdi dalem menjelaskan Kereta Singa Barong kepada pengunjung di museum Singa Barong, Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Kuningan - Macet hingga puluhan kilometer terjadi di jalur Cirebon menuju Kuningan, Selasa, 21 Agustus 2012. Kemacetan diakibatkan ribuan warga yang hendak melewatkan liburan di sejumlah obyek wisata di Kuningan.

Berdasarkan pantauan Tempo, kemacetan terjadi mulai dari Cilimus hingga pertigaan menuju Linggarjati, Kuningan, sepanjang lebih-kurang 10 kilometer.

Padatnya lalu lintas membuat kendaraan hanya bisa berjalan dengan kecepatan 20 kilometer per jam. Berbagai kendaraan, mulai dari kendaraan pribadi, pikap terbuka yang dimodifikasi menggunakan bak dari kain, serta truk yang juga dipenuhi wisatawan, memenuhi ruas jalan Kuningan.

Tempat wisata yang dituju antara lain wisata Linggarjati, Sidomba, Cibulan, dan Waduk Darma. Bahkan, akibat padatnya kendaraan di beberapa lokasi wisata, di antaranya Sidomba, kendaraan wisatawan sampai tidak diperbolehkan masuk ke lokasi tersebut. "Padahal kami semua mau berwisata ke Sidomba, tapi tidak boleh masuk oleh polisi. Katanya sudah penuh," kata Ainun, warga Indramayu.

Menurut Ainun, ia dan keluarganya sengaja datang ke Kuningan untuk berwisata di tempat yang sejuk di lokasi air terjun. "Kalau di Indramayu, udaranya panas. Kalau di sini adem," kata Ainun, yang datang menggunakan mobil pikap terbuka yang ditutup kain ala kadarnya bersama keluarga dan tetangga.

Kemacetan di jalur Cirebon-Kuningan sudah terjadi sejak Senin kemarin. Kemacetan bahkan terjadi hampir sepanjang 15 kilometer, mulai dari perbatasan Cirebon hingga ke pertigaan Linggarjati.

Akibatnya, kendaraan yang bergerak dari Kuningan menuju Cirebon diarahkan ke jalur alternatif menuju Sumber, Kabupaten Cirebon.

Lokasi wisata di Kota Cirebon yang dipadati wisatawan, antara lain Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan berbagai situs lainnya.

Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat menyebutkan bahwa kunjungan ke keraton pasca-Lebaran meningkat drastis. "Lonjakan tersebut terjadi biasanya seminggu setelah Lebaran," katanya. Sebab, pada kurun waktu tersebut biasanya dilakukan berbagai ritual di keraton di Cirebon.

IVANSYAH

Berita lain:
''Kado'' Lebaran dari Samir Nasri dan kawan-kawan

Hakim Heru Pernah Satu Perkara Dengan Bos KPK

Wartawan Senior Semarang Ditangkap Polisi

Kecelakaan, Andre Mamuaya Meninggal Dunia

Lawan Everton, Van Persie Belum Tentu Jadi Starter