TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Maspion Herman Alim menyatakan perseroan menargetkan bisa penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tahun depan. "Rencananya listing di Januari, perizinan semoga selesai pada akhir tahun ini," ujar Herman ketika dijumpai usai menggelar mini-expose di hadapan Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 08 Oktober 2012.
Penawaran umum dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan per Juni 2012. Saham yang dilepas untuk pertama kalinya nanti adalah sebesar 11 persen atau senilai Rp 100 miliar.
Dana IPO ini nantinya akan digunakan untuk ekspansi kredit mereka, di mana perolehan kredit diharapkan dapat tumbuh 25 persen dibandingkan akhir tahun lalu yang senilai Rp 1,5 triliun. "Fokus masih di usaha mikro, kecil, dan menengah,” kata Herman.
Ia menjelaskan, kredit usaha kecil menengah memberi kontribusi hingga 80 persen dari total kredit Bank Maspion. Sisanya, 20 persen, disumbang dari kredit konsumsi melalui pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR). Tahun depan, perseroan juga berencana memperluas usaha dengan mengoptimalkan layanan Internet banking dan electronic banking.
Ia mengakui, pertimbangan melakukan IPO ini juga tak lepas dari aturan Bank Indonesia yang membatasi kepemilikan mayoritas saham di bank-bank milik keluarga. "Kami pertimbangkan, diskusi, dan putuskan tumbuh melalui IPO."
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita Terpopuler:
Profil Novel Baswedan, Penyidik yang Lurus Hati
Sang ''Ndoro'' Pengendali Proyek
Polri: Kapolri Tak Perlu Tanggung Jawab
Cerita Para Penyidik yang Diteror Polisi
Ini Akibatnya Jika Bercinta Sambil Mengemudi