TEMPO.CO, Singapura - Perusahaan minyak dan gas asal Cina, China Petroleum & Chemical Corporation (Sinopec), mulai membangun kilang penyimpanan minyak berkapasitas besar di kawasan industri Batam. Menurut sumber Reuters yang tidak bersedia disebut namanya, pembangunan tahap pertama adalah untuk gudang penyimpanan minyak berkapasitas 16 juta barel di atas lahan seluas 80 hektare.
Di sebelahnya, sekitar 360 hektare lahan di kawasan industri Batam juga disiapkan untuk menjadi pusat pengembangan proyek industri petrokimia dan penyulingan. Sumber itu mengatakan, lahan tersebut akan disiapkan untuk pembangunan gudang tahap kedua.
“Untuk saat ini yang mendesak adalah bagaimana fasilitas penyimpanan itu bisa dibangun, sehingga proyek petrokimia dan refinery belum pada tahap eksekusi,” ujar sumber tersebut.
Proyek ini, kata dia, paling tidak membutuhkan waktu dua tahun untuk pembangunan gudang. Dengan adanya proyek klaster industri petrokimia tersebut, ada beberapa pulau di Batam yang telah direklamasi. Gudang tersebut akan semakin mengukuhkan posisi Singapura sebagai perantara perdagangan di kawasan.
Sumber itu mengatakan, proyek ini sebenarnya direncanakan dijalankan melalui kemitraan antara Sinopec dan OilTanking, unit perusahaan Marguard & Bahls. “Namun kesepakatan kerja sama batal karena OilTanking memutuskan untuk membangun fasilitas gudang di Karimun. Sejujurnya keputusan ini cukup mengejutkan,” ujarnya.
“Hal ini terjadi demikian cepat dan kami tidak tahu bagaimana detailnya. Kami hanya menerima undangan pelaksanaan pemancangan tiang, hanya itu,” ujarnya.
Undangan tersebut hanya dikirimkan ke beberapa eksekutif industri. Kabarnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan hadir meresmikan acara pemancangan tiang pada Rabu.
Pejabat berwenang di Indonesia belum bersedia memberikan tanggapannya soal ini. Selain itu juga belum ada tanggapan dan pernyataan resmi dari Sinopec terkait hal ini.
REUTERS | ABDUL MALIK
Berita Terpopuler:
2/3 Bintang Film Porno Jepang Jadi Pelacur
Gaji Menteri Tak Cukupi Kebutuhan Siti Fadilah
Kata Siti Fadilah Soal Uang ke Cici Tegal
FPI Tolak Wagub DKI Pimpin Lembaga Islam
Perwira Polisi Minta Maaf Setelah Curhat Soal KPK