TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan akan menggunakan dua puluh variasi soal di ujian nasional yang berlangsung tahun depan. Penggunaan dua puluh variasi soal diharapkan bisa mengurangi kecurangan dalam pelaksanaan ujian.
Penggunaan dua puluh variasi soal ini, kata Menteri Muhammad Nuh, menarik karena dalam UN kan yang diuji memang kemampuan perorangan, bukan kolektif. "Jadi anak-anak (siswa) lebih bisa khusyuk dalam mengerjakan soal," katanya dalam keterangan pers di kantornya, Kamis, 11 Oktober 2012.
Nuh menilai, penggunaan soal yang berbeda bagi tiap peserta ujian dalam sebuah kelas diharapkan bisa meminimalisasi kemungkinan siswa mencari bocoran soal. "Tantangan terbesar pelaksanaan UN adalah masalah kejujuran. Kalau soal nilainya berapa, itu bagian dari ikhtiar," ujar mantan Rektor Institut Teknologi Surabaya tersebut.
Kepala Badan Nasional Standar Pendidikan, Muhammad Aman Wirakartakusumah, menambahkan, model penggunaan dua puluh jenis soal ujian adalah langkah preventif pemerintah mengurangi kecurangan UN. "Tujuannya agar dia mempersiapkan diri untuk menghadapi UN, bukannya subuh-subuh sibuk mencari kunci jawaban," kata dia.
Menurut Aman, pemerintah segera melakukan sosialisasi metode baru tersebut. Tak hanya ke guru dan kepala sekolah, tapi juga ke orang tua murid dan peserta didik. Selain sosialisasi, pemerintah juga akan memikirkan cara pengetatan pengawasan di ruang ujian.
Guru Besar Matematika Institut Teknologi Bandung, Iwan Pranoto, sebelumnya mengatakan, rencana pemerintah membuat 20 variasi soal ujian nasional adalah hal yang mustahil. Menurutnya, paket soal ujian nasional yang berbeda pun harus memiliki tingkat kesulitan yang sama. Tujuannya, agar tak ada siswa yang diuntungkan maupun dirugikan dari jenis soal yang berbeda.
ISMA SAVITRI
Berita populer:
Perselingkuhan Ibu Negara Prancis Terungkap
Neneng Sri Wahyuni Cemburu Kepada Angie
Dahlan Iskan: Ada BUMN Jadi Mayat
Uma Thurman Bintangi Film Beradegan Seks Nyata
Wakapolri Akui Ada Korupsi di Kepolisian
KPK Bidik Penggiring Proyek dari Senayan