TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga swadaya masyarakat Yayasan Ciliwung Merdeka mengajukan konsep rumah susun deret buat warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, kepada Gubernur DKI Joko Widodo. Mereka menamakannya Kampung Susun Manusiawi Bukit Duri.
Sandyawan Sumardi, Penanggung Jawab Yayasan Ciliwung Merdeka, mengatakan sebagai pilot project, konsep akan dicobakan kepada tiga RT binaan mereka lebih dulu, yaitu RT 06, 07, dan 08. Ada 281 kepala keluarga di sana. "Mereka yang sudah siap, mau menerima konsep ini," katanya kepada Tempo, Senin, 29 Oktober 2012.
Dia menjelaskan, total jarak dari sungai hingga ke bagian belakang rusun adalah 35 meter. Perinciannya, jarak dari sungai ke jalan inspeksi 17,5 meter, lebar jalan inspeksi 4 meter, lebar halaman rusun 2 meter. Sisanya selebar 11,5 meter adalah lebar bidang rusun.
Rusun sendiri dirancang terdiri atas lima lantai. Lantai dasar dikhususkan untuk lahan usaha warga. Empat lainnya untuk lahan tinggal. Ini mengingat sebagian besar warga memang bekerja di sektor informal, seperti pedagang dan buruh.
Penyusunan rusun akan dibuat zig-zag sehingga menyisakan ruang antar bangunan. Satu bangunan akan dibuat untuk satu RT. Artinya, tidak berdempet rapat seperti apartemen. "Zig-zag untuk mempertahankan suasana kampung dan agar udara lebih terbuka."
Kepemilikan rusun akan bersifat komunal. "Kalau mau keluar, ada perjanjian dengan warga sekampung." Di dalam setiap kampung susun akan dibentuk dewan perwakilan kampung. Setiap RT mengirim perwakilan, yaitu ketua RT, satu tokoh masyarakat, dan satu ibu rumah tangga untuk menjadi anggota dewan perwakilan kampung.
Pembangunan kampung susun diperkirakan makan waktu dua tahun. Selama jangka waktu itu, warga akan mengatur diri untuk saling menumpang sementara di rumah tetangganya. "Sementara wilayahnya dibangun, warga dapat tinggal di RT lainnya atau di rumah saudaranya."
ATMI PERTIWI
Berita Terpopuler:
Dahlan Akan Buka Oknum DPR Peminta Jatah ke BUMN
Kisah Jenderal Pramono Edhi dan Makelar Senjata
Rahasia Kisah Asmara W.R. Soepratman
Siasat Dagang Makelar Senjata
Ketika Senjata Tempur TNI Sudah Tua dan Lelah