TEMPO.CO, Jakarta--Populasi hewan paling langka di dunia, serigala Ethiopia, secara genetik terpecah-pecah. Hanya kurang dari 500 spesies serigala Afrika diperkirakan masih bertahan hidup.
Penelitian selama 12 tahun tentang serigala yang tinggal di dataran tinggi Ethiopia telah ditemukan aliran gen antara populasi tersisa. Sedikitnya aliran gen ini menempatkan serigala pada resiko besar terhadap kepunahan akibat penyakit atau degradasi habitat.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Animal Conservation telah menghitung keragaman genetik, struktur penduduk dan pola aliran gen antara 72 serigala liar Ethiopia. Sampel serigala diambil enam dari tujuh populasi sisa yang tinggal. Serta dari satu populasi di Gunung Choke yang telah dinyatakan punah.
Mereka menemukan keanekaragaman genetik yang relatif tinggi untuk spesies yang telah menurun menjadi 500 ekor itu. Mungkin ini disebabkan karena populasi serigala dengan ciri-ciri tersendiri yang selamat di Afrika pada jaman mencairnya es (18 ribu tahun lalu) dan sejumlah gen langka menjadi tetap. Bisa jadi gen-gen tersebut juga dipelihara dalam kelompok terpisah.
Para peneliti mempelajari jenis gen di 14 lokasi terpisah dari genom serigala. Mereka menemukan saat ini ada aliran gen yang lemah antara kelompok serigala Ethiopia. Ini bisa terjadi karena Canidae lain seperti serigala abu-abu dan rubah merah maupun serigala Ethiopia lebih memilih habitat yang sangat spesifik dan tidak menyenangi perjalanan jauh.
Sehingga serigala itu tak mungkin bergabung dengan kelompok lain yang mnyebabkan gen mereka bercampur. Lebih mengkhawatirkan lagi, para peneliti menemukan bahwa sub populasi dalam tiap-tiap populasi juga terisolasi.
Hanya enam populasi serigala Ethiopia yang bertahan hidup. Mereka sangat rentan terhadap wabah rabies, penyakit fatal yang telah mengurangi populasi hingga 75% dalam beberapa bulan.
Aliran gen yang terbatas antara serigala Ethiopia membuat mereka semakin rentan. Pasalanya, mereka tak memiliki keragaman genetik yang diperlukan untuk melawan penyakit atau beradaptasi dengan habitat baru. Migrasi terbatas serigala juga meningkatkan resiko perkawinan sedarah.
BBC | ISMI WAHID
Baca juga:
RW-Net Jadi Ladang Bisnis Baru di Bandung
Anonymous Akan Bersaing dengan Wikileaks
Sepeda Kayu, Transportasi Ramah Lingkungan
Lebah Tak Hanya Menyengat, tapi Juga Menggigit
Pengobatan, Ikan Pari Manta Nyaris Punah