TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim alamsyah mengatakan izin Bank Woori untuk mengakuisisi Bank Saudara masih dalam proses. "Masih melengkapi dokumen-dokumen," ujar Halim setelah menutup Kongres Perbanas di Jakarta, Kamis, 1 November 2012.
Halim tak menjelaskan berapa lama proses perizinan tersebut bisa rampung. Seperti dikabarkan sebelumnya, Bank Woori berencana menguasai sepertiga saham Bank Saudara. Jika langkah ini direstui BI, komposisi saham Bank Saudara, yakni Bank Woori dan publik mencapai 33 persen, sedangkan Arifin Panigoro dengan Medco Intidinamika 34 persen.
Direktur Utama Bank Saudara Yanto Purbo menjelaskan bahwa akuisisi Bank Saudara oleh Bank asal Korea itu bergantung pada proses perizinan di Bank Indonesia. "Sekarang masih tahap minta dokumen dan data," kata Yanto. Belum ada uji kelayakan dan kepatutan pemegang saham baru. Tahapan ini paralel dengan pengumpulan dokumen atau setelah review dokumen rampung.
Yanto berharap proses perizinan bisa berjalan lancar sehingga akuisisi bisa segera terealisasi. Menurut dia, selama bank solid dan memiliki tingkat kesehatan serta kinerja yang baik, BI pasti akan meloloskan perizinan.
Bank Woori, kata Yanto, memiliki tingkat kesehatan dan kinerja yang luar biasa. Bukan hanya itu, Bank Woori juga memiliki komitmen untuk turut mengembangkan perekonomian domestik. Menurut Yanto, hasil bisnis Bank tersebut di-reinvestasikan kembali di dalam negeri. "Tidak pernah ambil hasil usaha balik ke Korea, ditanamkan lagi. Ini bahan positif bagi BI," ujarnya.
Yanto menambahkan, sinergi di antara keduanya juga sejalan dengan harapan BI untuk membuat jumlah perbankan nasional bisa lebih sedikit. "Sinerginya ada," katanya. Bank Woori akan menggarap sektor korporasi dan Bank Saudara akan menangani sektor retail.
MARTHA THERTINA
Berita Lainnya:
Tiga Perusahaan Bakrie Merugi Di Kuartal III 2012
Novi Maafkan Pemotretnya, Kasus Tetap Berjalan
Indonesia Akan Impor Beras dari Kamboja
Cara Aman Naik Taksi
10 Kota Terbaik di Dunia untuk Ngopi