TEMPO.CO, Dhaka - Pemerintah Bangladesh menyatakan berkabung sehari setelah lebih dari 100 orang terpanggang api karena pabrik garmen, tempat mereka bekerja, ludes dilalap api, Sabtu, 24 November 2012.
Bendera hitam setengah tiang tampak berkibar di seluruh gedung pemerintah dan pabrik-pabrik garmen milik negara. Pemerintah juga memberikan libur satu hari bagi tiga juta pekerja pabrik di seluruh negeri demi menghormati para korban.
Pada bagian lain, polisi terus memburu pemilik pabrik untuk dimintai keterangan seputar pelanggaran terhadap pembangunan pabrik. Pabrik pakaian Tazreen Fashions yang berdiri di luar ibu kota Dhaka dianggap melanggar peraturan. Pabrik ini terdiri sembilan lantai, padahal izin yang diberikan pemerintah hanya tiga lantai.
Kepala Kepolisian Dhaka, Habibur Rahman, mengatakan polisi juga telah menginvestigasi insiden mematikan itu setelah menerima laporan yang menyebutkan para manajer meminta para pekerja tetap kembali bekerja meskipun telah terdengar bunyi alarm berbahaya dan muncul asap tebal.
Pemerintah juga mempertanyakan penyebab kebakaran pabrik. Beberapa saksi mata mengatakan pabrik Tarzeen tak memiliki pintu darurat. Sebanyak 12 orang tewas seketika saat melompat dari jendela untuk meloloskan diri dari amuk api.
"Bencana kebakaran ini merupakan akibat dari ketidakpedulian terhadap keselamatan dan kesejahteraan mereka," kata Amirul Haque Amin, Presiden Federasi Pekerja Garmen Nasional Bangladesh, seperti dikutip kantor berita Reuters.
BBC | CHOIRUL
Berita lain:
Cerita Warga Israel Soal Gaza ke Tempo I
Cerita Warga Israel Soal Gaza ke Tempo II
Cerita Warga Israel Soal Gaza ke Tempo III
Nigeria Tawarkan Hadiah untuk Pentolan Boko Haram
Tukang AC Temukan Emas di Wadah Makanan Bayi