TEMPO.CO, Balikpapan - Kepala Kepolisian Resor Kutai Timur, Kalimantan Timur, Ajun Komisaris Besar Budi Santosa, mengatakan situasi keamanan di Sangata sudah berangsur-angsur kondusif. Kedua kelompok masyarakat yang terlibat ketegangan sudah bertemu dan menyepakati permasalahannya diserahkan ke polisi untuk proses hukum.
Budi menjelaskan bahwa pertemuan melibatkan paguyuban, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemerintah daerah, serta kepolisian. “Semua pihak di Kutai Timur menegaskan lagi bahwa menjadi tanggung jawab bersama untuk mengantisipasi munculnya ketegangan dan provokasi yang bisa memicu kondisi tidak aman,” kata Budi saat dihubungi melalui telepon, Sabtu, 8 Desember 2012.
Menurut Budi, polisi sudah mengamankan warga Sangata Selatan berinisial ACK pada Kamis siang, 6 Desember 2012. ACK diduga terlibat penganiayaan di kawasan Kampung Kajang dan menikam Rudi, warga Sangata Utara. Nyawa Rudi bisa diselamatkan.
ACK dan Rudi tidak saling kenal. Keduanya sama-sama menenggak minuman keras di Kampung Kajang. Tidak jelas siapa yang memulai, ACK dan Rudi yang sudah terpengaruh alkohol terlibat perkelahian.
Polisi mengamankan ACK. Namun, puluhan orang yang merupakan kerabat dan teman-teman Rudi mendatangi Markas Polres Kutai Timur. Mereka ingin memastikan bahwa ACK sudah ditahan. “Setelah kami pastikan ACK diamankan dan kami jelaskan duduk perkaranya, mereka bisa menerima. Tidak ada aksi anarkistis yang terjadi,” ujar Budi.
Aktivitas masyarakat di Sangata sudah berjalan normal. Pasar tetap buka. Demikian juga toko, warung, dan kios. Karena itu, Budi menegaskan agar masing masing pihak terus bersilaturahmi dan saling menghormati. Slogan "di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung" harus dijadikan pijakan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kutai Timur, Sarwono Hidayat, yang juga hadir dalam pertemuan, mengatakan bahwa semua pihak telah sepakat untuk menjaga situasi keamanan dan tidak mudah terprovokasi. “Biarkan polisi bekerja,” ucapnya.
Budi dan Sarwono menegaskan bahwa selepas insiden perkelahian tersebut tidak ada aksi perusakan, penjarahan, ataupun konflik antarkelompok di Kutai Timur. Kasus tersebut murni tindak kriminalitas.
SG WIBISONO