TEMPO.CO, Jakarta -- Tersangka pemerkosa RI, yakni ayahnya sendiri yang berinisial S, 55 tahun, mengaku telah dua kali memperkosa putri kandungnya itu. Pengakuan S ini direkam oleh Djarot Widodo, pengacara S.
"Jadi saya bicara dari hati dengan S. Saya tanya bagaimana sebenarnya kejadiannya dan dia ceritakan, kemudian saya rekam," kata Djarot kepada Tempo, Jumat, 18 Januari 2013.
Berdasarkan pengakuan S, kata Djarot, pemerkosaan itu dilakukan pada Oktober 2012, saat ibu RI, yakni A, sedang menjalani operasi tumor di Rumah Sakit Persahabatan. Pertama, S memperkosa RI pada Selasa, 16 Oktober, sekitar pukul 03.00 dinihari. "Saat itu RI sedang tidur dan dibangunkan oleh S, kemudian S langsung membuka celana RI dan menidurinya," Djarot menceritakan. "RI sempat menangis dan dari kemaluannya keluar darah."
Tiga hari kemudian atau tepatnya pada Jumat, S kembali memperkosa putri bungsunya itu. Namun, kali ini, S melakukannya pada siang hari, sekitar pukul 12.00. Saat itu RI yang sedang bermain dipanggil oleh S dan diminta masuk ke dalam rumah. "S kembali melakukan pemerkosaan sekitar 5 menit, setelah itu RI langsung mandi dan berangkat sekolah," kata Djarot.
S mengaku, saat ia melakukan hal itu, RI pasrah dan tidak memberontak. "Kata S, korban tidak melawan, mungkin karena takut. S melakukannya tidak pakai tangan tapi dengan kelaminnya sendiri dan mengeluarkan sperma di dalam kemaluan RI," ujar Djarot. S juga menularkan penyakit kelaminnya kepada RI.
Polisi akhirnya menetapkan S, ayah kandung RI, sebagai tersangka pemerkosa RI, 11 tahun. "Setelah melalui proses penyidikan, kami tetapkan tersangka berinisial S. Tersangka tersebut tidak lain adalah bapak kandung dari korban RI," kata Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno.
RI sempat menderita demam tinggi dan kejang-kejang pada pada Oktober 2012. Orang tuanya beberapa kali membawa dia berobat ke puskesmas dan klinik pengobatan. Tapi kesehatan RI tak kunjung pulih. Sang orang tua baru membawa RI ke RS Persahabatan setelah bocah itu tidak sadarkan diri pada akhir Desember tahun lalu. Di sinilah dokter menemukan luka di vagina dan anus RI. Dokter menduga luka itu akibat kekerasan seksual. Bocah ini meninggal pada Ahad 6 Januari lalu.
AFRILIA SURYANIS