TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, Sofyan Basir, menegaskan pihaknya belum mundur dari rencana akuisisi sejumlah sekuritas dan bank. "Dalam rencana kerja ada. Kalau ada penawaran-penawaran, kami berminat untuk investasi. Apakah sekuritas, apakah bank, kami minat ke arah sana," ucap Sofyan dalam Acara Paparan Kinerja BRI, Kamis, 31 Januari 2013.
Sebelumnya, BRI dikabarkan akan mengakuisisi Bahana Sekuritas. Namun, belum jelas apakah BRI jadi atau mundur dari rencana itu. Dikabarkan, salah satu keberatan BRI adalah lantaran Bahana Pembinaan Usaha Indonesia--induk usaha Bahana Sekuritas--mensyaratkan akusisi menyeluruh bukan hanya satu anak usahanya saja.
Secara terpisah, Sofyan enggan merinci perkembangan rencana akuisisi tersebut. Namun, dia menekankan dananya masih ada untuk akuisisi.
Adapun soal akuisisi bank, Sofyan mengaku membidik bank menengah. Saat ditanya ketertarikan BRI pada Bank Mutiara, Sofyan berujar, "Harganya masih mahal sekali, tunggu dilelang," ucapnya. Ia tak menutup kemungkinan mengakuisisi bekas Bank Century tersebut jika harganya menarik. Soal harga yang pantas, Sofyan menolak menyebut. "Janganlah," katanya. Namun, ia menilai angka 6,7 triliun masih terlalu mahal dan menduga tak ada investor yang siap membeli pada harga itu tahun ini.
MARTHA THERTINA
Berita Terpopuler Lainnya:
Yusuf Supendi: Kok, Kaget PKS Terlibat Suap?
Impor Renyah 'Daging Berjanggut'
Skandal Daging Berjanggut, Laporan Tempo 2011
Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam
Presiden PKS Ditangkap, Apa Kata Hilmi Aminuddin
Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?