TEMPO.CO, Teheran - Pemerintah Iran dituding membohongi dunia saat pekan lalu mengumumkan keberhasilan aksi peluncuran seekor monyet ke antariksa. Sejumlah pengamat menyatakan Iran tidak benar-benar mengirim monyet ke antariksa, melainkan hanya membawa monyet berkeliling angkasa.
"Bisa jadi monyet asli mati karena serangan jantung setelah roket mendarat atau uji coba memang tidak berjalan baik," kata Yariv Bash, pendiri dan Direktur Space Israel, sebuah organisasi antariksa nirlaba asal Israel, Selasa, 5 Februari 2013.
Ia mendasarkan tudingan pada perbedaan foto yang diterbitkan oleh media resmi Iran. Foto menjelang peluncuran menunjukkan seekor monyet dengan tahi lalat di atas mata kanannya. Namun, monyet sekembalinya dari penerbangan diduga berbeda, yaitu tanpa tahi lalat, rambut yang lebih gelap, dan struktur wajah dan bentuk hidung yang berubah.
Tudingan ini dibantah keras oleh para pejabat tinggi Badan Antariksa Iran. Mereka bersikeras menyatakan Pishgam--monyet yang digunakan dalam peluncuran ke antariksa pekan lalu--benar-benar asli dan tidak pernah diganti.
Pejabat senior Badan Antariksa Iran, Mohammad Ebrahimi, mengatakan sejumlah hewan telah dilatih untuk misi peluncuran ke luar angkasa. Dari sejumlah hewan yang diuji, monyet tercatat paling minim menunjukkan stres dan paling siap menghadapi peluncuran.
"Saya menjamin Pishgam dalam keadaan sehat dan penerbangan antariksa tidak memberikan efek fisik yang buruk padanya," kata dia. Pishgam dalam bahasa Persia bermakna 'pelopor'.
Ia justru balik menuding para pengamat tidak memperhatikan foto yang benar. Menurut dia, beberapa foto yang dirilis oleh salah satu kantor berita tidak sesuai dengan waktu peluncuran roket. "Yang mereka tampilkan adalah foto arsip monyet yang sedang dipersiapkan untuk peluncuran," kata dia.
Argumen Ebrahimi bisa jadi benar. Sejumlah ahli antariksa lainnya mengatakan monyet dengan tahi lalat mungkin salah satu hewan yang diluncurkan pada uji coba penerbangan tahun 2011. Peluncuran itu dilaporkan gagal, meski para pejabat Iran tidak pernah secara terbuka mengakuinya.
Peluncuran Pishgam, bila memang benar berhasil, menjadi momentum penting bagi Iran untuk membuka jalan meluncurkan manusia ke antariksa. Optimisme ini disampaikan langsung oleh Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, yang telah mengajukan diri untuk menjadi orang pertama yang diluncurkan ke antariksa.
Program antariksa Iran sejak lama menuai banyak kontroversi. Pemerintah Iran mengklaim program antariksanya untuk tujuan ilmiah. Namun, klaim ini diragukan banyak pengamat. Mereka memperingatkan bahwa teknologi roket yang digunakan untuk mengirim monyet ke antariksa dapat dikembangkan untuk meluncurkan rudal balistik yang membawa hulu ledak nuklir.
SPACE | MAHARDIKA SATRIA HADI