TEMPO.CO, Malang - Mediasi antara investor Hotel The Rayja, warga Desa Bulukerto, Malang, dan Pemerintah Kota Batu yang difasilitasi oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Selasa malam, 12 Februari 2013 di Hotel UMM In, Malang, menemui jalan buntu. "Tak ada kesepakatan soal konflik sumber air Gemulo Bumiaji Batu," kata komisioner M. Imdadudin Rahmat, Selasa malam.
Masing-masing pihak berkukuh dengan pendirian semula. Investor hotel The Rayja, PT Panggon Surkaya Sukses Mandiri tetap akan melanjutkan pembangunan hotel. Mereka berjanji pembangunan tak akan merusak lingkungan dan tidak akan mencemari sumber air Gemulo. Sedangkan warga menuntut penghentian pembangunan hotel. Pemerintah Kota Batu diminta untuk membeli atau menukar guling lahan yang dikuasai investor serta mengubahnya menjadi lahan konservasi.
Pemerintah Kota Batu berjanji terus berkomunikasi dengan semua pihak untuk menyelesaikan masalah ini. Para pihak juga berjanji tetap menahan diri dan tak menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan konflik. “Semua pihak harus menahan diri untuk menghindari gejolak sosial,” kata Imdadudin.
Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batu tak hadir dalam pertemuan itu. Di lain pihak, Pemerintah Kota Batu diwakili Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Syamsul Bahri. "Wali Kota sebagai pengambil keputusan harus datang pada mediasi selanjutnya," ujar Imdadudin.
Komnas HAM menghadirkan Kepala jurusan Teknik Lingkungan Hidup Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Eddy Soedjono. Pakar memberikan data pembanding atas hasil penelitian Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Brawijaya Malang yang dipesan Pemerintah Kota Batu. Eddy menyayangkan jika izin mendirikan bangunan dikeluarkan di atas kawasan sumber air itu.
"Pemerintah Kota Batu harus bersikap tegas," kata Eddy. Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu, kawasan itu merupakan zona permukiman. Penduduk di sekitar sumber air itu menolak pembangunan. Aspirasi warga, kata Eddy seharusnya didengar oleh Pemerintah Kota Batu. Ia mendukung usulan warga mengubah seluruh lahan pembangunan hotel menjadi kawasan konservasi yang tak bisa dibangun.
EKO WIDIANTO
Berita Populer:
Paus Benediktus Mundur, Inilah Calon Penggantinya
Washington Post Tertipu Cerita Sarah Palin
Ini Alasan Paus Benediktus XVI MundurKorea Utara Sukses Uji Coba Nuklir
Culik Ulama Mesir, Bekas Mata-Mata Italia Dihukum
Soal Insiden Kapal Cina, AS Lebih Percaya Jepang
Paus Benediktus XVI Doakan Jakarta Ketika Banjir