TEMPO.CO , Jakarta: Penelitian oleh Zoological Society of London menemukan 19 persen repti dunia ternacam punah di masa mendatang. Ahli konservasi menegaskan 47 persen repti rentan dan tiga spesies kemungkinan sudah punah. Angka-angka tadi didasarkan pada sampel acak dari 1.500 spesies reptil dunia.
"Seperti jajak pendapat, ini menggunakan sampel untuk memberi contoh bagaimana keadaan reptil secara keseluruhan," kata Dr Monika Bohm, penulis utama penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Biological Conservation.
Temuan ini merupakan hasil penelitian oleh 200 ahli dari International Union for the Conservation of Nature's Species Survival Commission. Obyek penelitian adalah kelompok vertebrata yang meliputi kura-kura, ular, kadal, buaya, dan amphisbaenians atau biasa disebut kadal cacing, termasuk Tuatara, binatang seperti kadal yang hanya ditemukan di Selandia Baru.
Sebanyak 9.500 reptil diduga menghuni dunia. Kehadiran mereka sangat penting dalam jaring makanan alami. “Terutama sebagai predator serta mangsa," kata Bohm. Kehilangan spesies ini akan berdampak pada sumber makanan yang dapat mengubah jaring makanan secara dramatis.
Reptil sering dikaitkan dengan habitat ekstrim dan kondisi lingkungan yang keras, sehingga mudah mengasumsikan mereka akan baik-baik saja di dunia yang berubah ini. Namun tetap saya banyak spesies membutuhkan habitat, iklim yang sangat khusus. Sehingga mereka menjadi sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.
Studi ini menemukan tingkat ancaman terhadap berbagai kelompok hewan yang sangat tinggi terjadi di daerah tropis. Pasalnya, ada tekanan dari pertanian dan penebangan. Di Haiti, enam dari sembilan spesies kadal Anolis diketahui memliki resiko kepunahan tinggi akibat penebangan.
Kura-kura air tawar juga mendapat perhatian. Studi memperkirakan 50 persennya berada pada resiko kepunahan. Sedangkan 30 persen reptil air tawar berada dalam bahaya menghilang secara keseluruhan. "Kura-kura dipengaruhi oleh panen dan mereka cukup sering memburunya untuk makanan atau perdagangan hewan peliharaan," kata Bohm.
BBC | ISMI WAHID
Baca juga
Meteor Rusia Ternyata Jatuh di Danau
Varietas Beras Bangladesh Ini Rendah Arsenik
Ini Profil Asteroid 2012 DA14