TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman menyatakan, kelompok bersenjata yang menyerang dan menewaskan delapan anggota TNI di Papua adalah kelompok separatis. Bahkan, secara spesifik, ia menyebut identitas kelompok tersebut adalah Tentara Pembebasan Papua Merdeka atau Organisasi Papua Merdeka.
"Memang orang alergi mendengarkan kelompok separatis, tapi kenyataannya memang kelompok separatis bersenjata. Ini TPM atau OPM, kan sudah lama," kata Marciano di Istana Negara, Jumat, 22 Februari 2013.
Marciano mengatakan, kelompok OPM selama ini terdeteksi mendapatkan senjata dengan cara menghadang dan merampas senjata dari aparat keamanan yang bertugas. Tapi dia enggan menyebutkan secara detail mengenai kelompok OPM yang menjadi pelaku utama penyerangan di Sinak dan Tinggi Nambut kemarin. Menurut dia, dinamika antara pemerintah dan kelompok separatis merupakan proses panjang dan sudah dicarikan solusinya, meski hasilnya belum positif.
Marciano memastikan evakuasi terhadap tujuh anggota TNI yang tewas di Sinak hari ini terkendala karena penembakan dan kondisi cuaca yang buruk. Ia membantah TNI membatalkan evakuasi dengan helikopter karena takut mendapat serangan lagi. "Tujuh jenazah itu, apa pun kondisinya, harus diambil dan akan dilakukan penghormatan layaknya prajurit yang gugur di medan tugas," kata mantan komandan Paspampres ini.
Pada Kamis, 21 Februari 2013, delapan anggota TNI itu tertembak di dua tempat berbeda, yakni satu orang di wilayah Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, dan tujuh orang lainnya di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Peristiwa penembakan di Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, terjadi pada pukul 09.30 WIT.
Pos TNI yang terletak di Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, diserang orang tak dikenal yang mengakibatkan Pratu Wahyu Wibowo dari Yonif 753 tewas dan rekannya, Lettu Reza dari Yonif 753, tertembak di lengan.
Sedangkan peristiwa kedua terjadi pada pukul 10.30 WIT di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Saat itu ada 12 orang anggota TNI dari Koramil 1714 Sinak menuju Bandara Ilaga, yang berjarak sekitar kurang-lebih 3 kilometer. Para prajurit TNI ini hendak mengambil alat komunikasi. Tapi, di tengah perjalanan yang kondisinya mendaki, mereka dihadang dan ditembaki sekelompok orang bersenjata dari atas bukit.
Tujuh anggota TNI tewas di tempat, yakni Pratu Mustofa dan Sertu M. Udin dari Koramil Sinak 1714 PJ. Lima orang lainnya dari Batalion 753 Nabire, yakni Sertu Ramadhan, Sertu Frans, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharjo, dan Praka Wempi.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Populer:
Nazar: Anas Bikin Cerita Tipu-tipu Mahabharata
Kode Korupsi Al-Quran: Santri, Pengajian, Murtad
Inilah Gambar Pornografi Kuno Pertama Dunia
Rektor Unsoed Purwokerto Jadi Tersangka Korupsi
Ini Alasan Pemerintah Ingin Hapus Dinasti Politik