Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penolak Serangga Kurang Efektif Tolak Nyamuk

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Nyamuk. Tempo
Nyamuk. Tempo
Iklan

TEMPO.CO , London: DEET, penolak serangga yang banyak digunakan, tampaknya telah kehilangan efektivitas terhadap nyamuk. Para peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan bahwa awalnya nyamuk akan terhalang oleh pestisida itu, tetapi kemudian mengabaikannya. Mereka mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mencari alternatif DEET.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One ini dilakukan pada Aedes aegypti, spesies nyamuk yang dapat menyebarkan demam berdarah. "Semakin kita dapat memahami tentang bagaimana penolak nyamuk bekerja dan bagaimana nyamuk mendeteksinya, maka semakin baik kita dapat bekerja mengatasi masalah itu," kata Dr James Logan dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.

DEET atau N,N-diethyl-meta-toluamide adalah salah satu bahan aktif yang paling banyak digunakan untuk penolak serangga. Selama bertahun-tahun, tidak jelas persis bagaimana unsur kimia ini bekerja. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa serangga tidak menyukai baunya. Tetapi ada kekhawatiran bahwa beberapa nyamuk tumbuh resisten terhadapnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut, para peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mencermati beberapa Aedes aegypti di laboratorium. Nyamuk ini disodori dengan lengan manusia yang sudah diolesi dengan DEET. Namun, beberapa jam kemudian ketika nyamuk yang sama ditawari kesempatan untuk makan lagi, para peneliti menemukan bahwa DEET kurang efektif.

Untuk menyelidiki mengapa ini bisa terjadi, para peneliti memasang elektroda ke antena serangga. "Kami mampu merekam respon reseptor pada antena. Apa yang kami temukan adalah nyamuk tidak lagi sensitif terhadap bahan kimia, sehingga mereka mengabaikan bau itu," kata Dr. Logan. Ada perubahan sistem penciuman mereka. Sehingga, kemampuan untuk mencium DEET kurang efektif.

Penelitian sebelumnya oleh tim yang sama malah menemukan bahwa perubahan genetik pada spesies nyamuk yang sama dapat membuat nyamuk kebal terhadap DEET. Meskipun belum jelas apakah ada nyamuk seperti ini di alam liar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dr Logan mengatakan bahwa ini penting untuk memahami perubahan penciuman permanen karena genetik atau hanya temporer. "Nyamuk dapat berkembang sangat cepat," katanya.

Ia menekankan bahwa temuan ini tidak harus menghentikan penggunaan DEET di daerah beresiko tinggi. Justru penggunaan DEET akan membantu para ilmuwan yang mencoba menemukan versi baru yang lebih efektif. Tim juga ingin mempelajari efek pada nyamuk yang lainnya, termasuk spesies yang menularkan malaria.

BBC | ISMI WAHID


Terpopuler:
Jika Partikel Higgs Terbukti, Semesta Akan Lenyap

Aplikasi Twitter Ini Khusus Orang Mati

HTC Butterfly, Kupu-Kupu Cantik nan Cerdas

Cabai Olahan Mulai Diproduksi untuk Farmasi

ThinkPad T430u, Ultrabook Berspesifikasi Militer

Ilmuwan Temukan Eksoplanet Terkecil

Jejak Samsung di Ranah Ponsel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia