TEMPO.CO, Bandung - Buat Anda yang berniat pergi ke Bandung akhir pekan ini, bakal banyak acara di gelar di sana. Sedikitnya ada lima acara besar yang melibatkan ribuan orang pada Sabtu hingga Ahad, 23-24 Maret 2013. Lokasi acara di antaranya di halaman Gedung Sate, Lapangan Gasibu, kampus Universitas Padjadjaran Jalan Dipati Ukur, serta Plaza Balai Kota Bandung.
Menurut Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, kelima acara tersebut, yaitu festival musik Kampoeng Jazz di lapangan parkir kampus Universitas Padjadjaran Jalan Dipati Ukur serta Bandoeng Laoetan Onthel di Jalan Diponegoro depan Gedung Sate. Pesertanya melibatkan 10 ribu sepeda onthel dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.
Kedua acara tersebut mulai dibuka resmi pada pukul 3 sore, Sabtu, 23 Maret 2013. "Selanjutnya pukul 4 sore aksi teatrikal peristiwa Bandung Lautan Api di halaman Gedung Sate," kata Ayi di Balai Kota Bandung, Kamis, 21 Maret 2013. Pertunjukan teatrikal itu dimainkan 150 orang yang terdiri dari tentara dan pecinta sejarah Bandung. Kendaraan pelengkapnya, yaitu 5 jeep perang dan 15 sepeda motor tua.
Selepas petang, kata Ayi, acara dilanjutkan dengan pawai obor dengan melibatkan sekitar 5.000 orang pelajar SMP dan SMA di Kota Bandung. Pawai yang dimulai pukul 18.30 WIB dari Lapangan Tegalega akan berakhir di Plaza Balai Kota Bandung sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah itu, Bandung akan memperingati Earth Hour mulai pukul 20.30-21.30 WIB. "Warga atau wisatawan silakan ikut bergabung atau menghindari jalanan yang bakal macet," ujarnya.
Ketua acara Kampoeng Jazz, Satya Ramanda, mengatakan panitia akan menutup Jalan Dipati Ukur depan kampus Unpad mulai pukul 12.00 hingga 24.00 WIB, Sabtu, 23 Maret 2013. Adapun menurut ketua acara Bandoeng Laoetan Onthel, Yahya Johari, panitia menutup Jalan Diponegoro di depan Gedung Sate selama dua hari, Sabtu sampai Ahad, 23-24 Maret 2013. Sedangkan salah seorang panitia pawai obor Bandung Lautan Api, Elly Harliani, mengatakan arak-arakan pawai obor tidak akan menutup seluruh ruas jalan yang akan dilewati. "Teknis pengaturannya nanti oleh kepolisian," ujarnya.
ANWAR SISWADI