TEMPO.CO, Kupang - Ratusan pemuda di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar aksi seribu lilin untuk mengenang empat korban penembakan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Yogyakarta. Acara berlangsung sejak Minggu, 24 Maret 2013 sekitar pukul 22.00 Wita hingga Senin, 25 Maret 2013 pukul 01.00 Wita dinihari.
Aksi solidaritas ribuan pemuda Kota Kupang ini digelar secara spontan. Pemuda dari berbagai pelosok itu memenuhi Jalan El Tari Kupang dengan membawa lilin dan memasangnya di sepanjang jalan itu.
Selain pemuda, pengguna jalan yang melintas jalan tersebut pun mengambil bagian dalam acara solidaritas spontan itu dengan menyalakan lilin di sepanjang jalan itu. "Ini merupakan bentuk solidaritas kami kepada saudara kami yang tewas ditembak di LP Cebongan," kata Emon, warga Kota Kupang.
Aksi ini, katanya, merupakan bentuk solidaritas terhadap empat korban penembakan yang seluruhnya adalah anak NTT. "Di Jakarta saja, pemuda asal NTT gelar aksi solidaritas. Jadi, kami juga gelar aksi serupa," katanya.
Usai aksi seribu lilin itu, ratusan pemuda itu mendatangi tempat duka keempat korban penembakan di Kelurahan Bakunase, Airnona, Kuanino, Kecamatan Kota Lama, serta Sikumana, Kecamatan Maulafa.
Ribuan pemuda ini juga rencananya akan menjemput jenazah empat korban penembakan di Bandara El Tari Kupang, Senin, 25 Maret 2013, hari ini. "Ada sekitar tiga ribu orang yang akan menjemput empat jenazah tersebut," katanya.
Empat putra NTT, Sabtu, 23 Maret 2013 dinihari tewas ditembak kelompok tak dikenal di dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Empat anak NTT itu ditahan terkait kasus dugaan pembunuhan terhadap anggota Kopasus di Hudos Cafe. Empat anak NTT itu, yakni Gamaliel Yemi Tarto Rohi Riwu, 33 tahun; Hendrik Angel Sahetapy, 31 tahun; Yohanes Yuan Manbait, dan Andrianus Sandragalaja. (Baca: Penyerang Lapas Sleman Diduga Kuat Anggota Militer)
YOHANES SEO
Berita Lainnya:
Hasyim: Kasus LP Sleman Bikin Kondisi Darurat
Salah Satu Korban di Lapas Sleman Masih Mahasiswa
Sel Bekas 4 Tahanan di LP Sleman Dicat Ulang
Penyerang Lapas Sleman Diduga Kuat Anggota Militer