TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Suhardi Alius, menduga kuat pelaku penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, berasal dari kelompok terlatih. Hal ini dilihat dari proses dan kronologi peristiwa tersebut. "Sebenarnya (penyerangan) ini cepat, dalam tanda kutip terlatih," kata Suhardi seusai penutupan Rapat Kerja Teknis Humas Polri di Hotel Maharadja, Rabu, 27 Maret 2013.
Meskipun terlatih, Suhardi menyatakan, penyidik belum menyimpulkan penyerang adalah personel TNI. "Saya tidak bisa berandai-andai. Itu konsepsi masyarakat. Kami lihat hasil penyidikan," kata dia. "Masyarakat biasa pun, jika dilatih, kan juga terlatih."
Penyerangan LP Cebongan terjadi pada Sabtu dinihari, 23 Maret 2013. Saat itu, belasan orang menyerbu LP dengan menggunakan senjata laras panjang, pistol, dan granat. Penyerang menembak mati empat tahanan titipan Kepolisian Daerah DIY di dalam sel, yaitu Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, 31 tahun, Yohanes Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33).
Keempat tahanan itu tewas tertembak dengan 31 peluru pada tubuh mereka. Mereka adalah tersangka pembunuhan anggota Komando Pasukan Khusus, Sersan Satu Santoso, hingga tewas di Hugo's Cafe, Jalan Adisutjipto Km 8,5 Maguwoharjo, Sleman, pada Selasa, 19 Maret 2013.
Motif penyerangan diduga karena balas dendam. Namun, pihak TNI telah membantah anggotanya terlibat dalam penyerangan tersebut dan mempersilakan Polri mengusutnya sampai tuntas.
Pasca-insiden ini, penyidik telah memeriksa 45 saksi dari narapidana dan sipir penjara. Ditemukan juga 31 selongsong peluru berkaliber 7,62 milimeter.
Suhardi mengatakan, penyidik sedang mendalami keterangan setiap saksi. Sebab, keterangan mereka berbeda berdasarkan pengalaman masing-masing. "Keterangan mereka dikroscek kebenarannya. Yang jelas, tim penyidik sedang bekerja," kata Suhardi.
Namun, menurut dia, tidak semua keterangan saksi dapat dipublikasikan. "Tentu ada hal-hal yang bisa disampaikan, mungkin dalam penyelidikan lebih lanjut."
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Lainnya:
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI
Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman