TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Utara, Daddy Hartadi, mengatakan masih berkoordinasi dengan pemerintah China dan Interpol terkait dengan kemungkinan ekstradisi kepada tersangka kasus mutilasi terhadap Tony Arifin Djomin, yaitu Alanshia. Sebagaimana diketahui, pihak kepolisian menerima red notice yang diyakini berkaitan dengan Alanshia. (Baca juga: Mutilasi Ancol, Polisi Ungkap Jaringan Narkoba)
"Soal red notice, kami sudah mengirimkan foto dan sidik jari tersangka. Kebutulan, foto pada red notice dengan tersangka mirip. Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah China," kata Daddy selepas rekonstruksi kejadian di Ruko 26D Marina Mediterania Residence, Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 27 Maret 2013.
Daddy menambahkan, ketika kepolisian menunjukkan berkas red notice kepada tersangka, ia tak membantah. Ia bahkan malah berkata bahwa foto di red notice itu memang dirinya tiga tahun yang lalu.
Berdasarkan kopian red notice yang berhasil Tempo lihat, terpampang foto yang dikatakan Alanshia sebagai dirinya sendiri. Ia terlihat mengenakan pakaian berwarna merah pada foto berukuran 2 x 3 itu. Namun, nama Alanshia ataupun julukannya Aliong tak tertulis di red notice tersebut. Nama yang tertulis justru Ji Zhao. Ji Zhao tercatat lahir di Xinmin, China, 22 Juni 1981. Nama kedua orang tuanya adalah Zhao Jinsheng dan Fang Liyuan. (Baca: 'Jagal' Ancol Tak Bisa Berbahasa Indonesia)
Sebagaimana diberitakan, Alanshia memutilasi korbannya setelah menjeratnya dengan tali. Korban kemudian dipotong menjadi sebelas bagian. Adapun kejadian itu ternyata diketahui terjadi pada hari Selasa, 12 Maret 2013, bukan Senin, 11 Maret 2013 seperti semula diberitakan media massa. Tersangka sempat kabur ke Surabaya. Namun ia kemudian ditahan kepolisian Dukuh Kupang, Surabaya, ketika berjalan di depan pos dalam keadaan linglung. Tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara seumur hidup. (Baca: Pelaku Mutilasi Ancol Ditangkap di Surabaya)
ISTMAN MP
Berita Lainnya:
Jejak Penyerang 'Siluman' Penjara Cebongan Sleman
Pengacara Korban LP Cebongan Kecewa CCTV
Korea Utara Gelorakan Perang Nuklir
Pengacara Eyang Subur Tantang Adi ke Polisi
Fisikawan Temukan Jubah Gaib Harry Potter
Pengacara: Keselamatan Eyang Subur Terancam