TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantor menjamin tim investigasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat akan memeriksa semua senjata api di beberapa markas. Termasuk senapan dan pistol milik personel Komando Daerah Militer IV Diponegoro dan Komando Pasukan Khusus di Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. “Semua diperiksa. Itu sudah pasti,” kata Purnomo di kantor Kementerian Informasi, kemarin.
Tim investigasi TNI Angkatan Darat, kata Purnomo, akan menunggu hasil uji balistik Markas Besar Kepolisian. Menurut dia, tim yang dipimpin oleh Wakil Komandan Polisi Militer Brigadir Jenderal Unggul K. Yudoyono sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Tim ini juga akan bekerja sama dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
Purnomo enggan memberi tahu perkembangan penelusuran tim investigasi. “Harapan kami, kerja tiga tim itu akan berujung pada satu kesimpulan.” Sebelumnya, juru bicara Markas Besar Kepolisian Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan tim laboratorium forensik sudah menyelesaikan uji balistik. Tapi, Boy enggan membeberkannya dengan alasan kepentingan penyelidikan.
Sabtu dinihari dua pekan lalu, Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, disatroni belasan orang bersenjata senapan laras panjang, pistol, dan granat. Mereka menerobos gerbang penjara, menahan sipir, dan menembak mati empat tahanan. Keempatnya adalah tersangka pertikaian di Hugo’s Cafe, Sleman, 19 Maret lalu, yang menewaskan Sersan Satu Santoso, anggota Komando Pasukan Khusus.
Di sel 5A yang menjadi lokasi penembakan ditemukan 20 proyektil dan 31 selongsong peluru kaliber 7,62 milimeter. Peluru itu diduga berasal dari senjata AK-47. Sumber Tempo yang berada di lokasi kejadian mengaku melihat ada pelaku penyerangan menggunakan FN Five-seveN, pistol yang digunakan pasukan elit di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Tapi, juru bicara Kepolisian Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti mengatakan kemungkinan penggunaan FN 57 harus menunggu hasil uji balistik.
Jumat pekan lalu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengatakan institusinya telah membentuk tim investigasi terkait penyerbuan di Cebongan. Menurut Pramono, tim yang dibentuk berdasarkan perintah Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono itu akan menelusuri dugaan keterlibatan personel TNI Angkatan Darat. “Hasil temuan sementara tim investigasi bentukan kepolisian memperlihatkan adanya keterlibatan atau peran oknum TNI Angkatan Darat yang bertugas di Jawa Tengah,” kata Pramono.
INDRA WIJAYA | RUSMAN PARAQBUEQ | MUH SYAIFULLAH | ANTON APRIANTO | MUHAMAD RIZKI | PRAM
Berita terpopuler lainnya:
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'
Pati, Kota Seribu Paranormal
6 Miliarder Dunia, Hidup Mewah Tanpa Bekerja
Gara-gara Dahlan Iskan, Dirut RNI Diusir DPR
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas