TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Poernomo Yusgiantoro membuka pameran produk teknologi tepat guna di Surabaya, Rabu, 10 April 2013. Produk teknologi tepat guna buatan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur itu dipamerkan di Gedung Tecnopark yang baru diresmikan pada Mei tahun lalu.
Poernomo mengatakan produk teknologi yang dipamerkan ini bukan produk yang muluk dan susah. "Ini pameran pertanian, khususnya aplikasi teknologi tepat guna," katanya. Teknologi ini, menurut Poernomo, untuk menciptakan nilai tambah pada produk pertanian. "Yang tadinya bahan mentah bisa menjadi bahan yang siap pakai. Sehingga bisa langsung dimanfaatkan," ujarnya.
Pemakai produk teknologi tepat guna ini, kata Purnomo, adalah masyarakat di daerah terpencil. Beragam temuan teknologi tepat guna ini dibutuhkan untuk memacu kegiatan pertanian tanaman pangan mereka. Konsumen yang menggunakan teknologi ini banyak berasal dari kawasan Indonesia Timur.
Purnomo mengatakan pemerintah juga meresmikan bengkel yang menjadi penyedia peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk membuat teknologi tepat guna itu. Dengan kegiatan ini, kata Poernomo, UPN menjadi universitas yang swadana. Artinya, kata dia, mereka bisa mendapatkan pendanaan sendiri dan pendanaan tersebut dipakai untuk membiayai penelitian yang dilakukan dosen.
Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Teguh Soedarto, mengatakan peralatan ini banyak digunakan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal untuk daerah yang memerlukan teknologi sederhana dalam mengolah produk pertaniannya. Teguh mencontohkan, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, yang menggunakan peralatan penyulingan minyak kelapa buatan UPN Veteran Jawa Timur.
"Bagaimana minyak kelapa yang dalam waktu seminggu sudah tengik, setelah menggunakan peralatan penyulingan bisa tahan hingga dua tahun," katanya. Dengan teknologi tepat guna tersebut, kata Teguh, produk pertanian masyarakat bisa memiliki nilai jual yang tinggi. "Begitu pula dengan pengemasan produk yang alatnya juga kami sediakan," katanya.
Contoh lain, Teguh mengungkapkan, terkait dengan kebutuhan teknologi tepat guna di daerah penghasil jagung di Jawa Timur. "Kami telah siapkan mesin pengupil jagung, mesin pencacah untuk menghasilkan beras jagung, hingga mesin untuk membuat tepung jagung," katanya.
Prinsipnya, kata dia, dengan teknologi tepat guna itu, masyarakat akan mampu meningkatkan pendapatannya melalui peningkatan teknologi intermedier. "Jadi antara produk primer ke produk siap konsumsi. Ini yang akan menambah nilai jual produk petani," katanya. Selain itu, untuk memanfaatkan tenaga kerja yang ada. "Penyerapan tenaga kerja di daerah bisa dilakukan," katanya.
Pada akhirnya, kata Teguh, perekonomian di daerah akan terus berputar. "Otomatis ketahahan sipil militer di bidang ekonomi dan sosial akan tercipta," katanya. Untuk Indonesia Timur, UPN juga telah telah membuat alat pengolahan sagu. Pameran Teknologi Tepat Guna itu akan digelar selama dua hari hingga Kamis, 11 April 2013.
DAVID PRIYASIDHARTA
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar
SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang
Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!
'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'