TEMPO.CO, Dortmund - Publik Polandia harus menunggu 28 tahun untuk menjumpai Boniek yang baru. Tadi malam, ketika Dortmund menghempaskan Madrid, Boniek akhirnya lahir kembali. Kali ini pada diri Robert Lewandowski.
Tiga musim membela Juventus (1982-1985), Zbigniew Boniek redup di bawah bayang-bayang Michel Platini. Namun, bagi fan Juventus, Boniek akan selalu dikenang.
Tanpa Boniek, mungkin Juventus tak akan mendapat gelar Champions Eropa pertama mereka. Karena pergerakannyalah, Juventus dapat penalti, yang kemudian dikonversikan secara sempurna oleh Michel Platini.
Skor 1-0 cukup memastikan La Vecchia Signora menyegel gelar Eropa mereka yang tragis. Kini, orang mengenang hari itu dengan Tragedi Heysel.
"Kami sudah memiliki permain terbaik di dunia (Michel Platini). Tapi ketika pertandingan malam itu, kami punya dua. Zibi (Boniek) tak terbendung malam itu," kata Gianni Agnelli, pemilik Juventus waktu itu, seperti dikutip FIFA.
Henry Kissinger, peraih Nobel Perdamaian 1973 yang berperan menghentikan perang Vietnam, menjuluki Boniek sebagai The Beauty of The Night. Malam tadi, saat Real Madrid hancur oleh 4 gol Lewandowski, lahir The Beauty of The Night yang baru.
FIFA | KHAIRUL ANAM
Baca Juga:
Tekuk Warrior FC, Semen Padang Juara Grup E
Italia Mengenang Piermario Morisini
Huddlestone Isyaratkan Hengkang dari Tottenham