TEMPO.CO, Jakarta--Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Polri, Komisaris Besar Agus Rianto, mengatakan Kepolisian akan menindaklanjuti tuntutan warga untuk mengganti semua anggota polisi yang bertugas di Kepolisian Sektor Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Penggantian personel ini, termasuk Kepala Polsek Muara Rupit, merupakan buntut dari bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi pada Senin malam lalu, 29 April 2013.
"Kalau diganti secara spontan akan berdampak terhadap pelayanan kepada masyarakat, sehingga diganti secara simultan. Sementara operasional organisasi harus tetap berjalan di lapangan," kata Agus di kantornya, Rabu, 1 Mei 2013.
Agus mengatakan rencana penggantian tersebut merupakan hasil dari pertemuan antara masyarakat, pemerintah daerah dan Kepolisian. Kesepakatan lain, semua pihak akan bersama-sama memantau perkembangan proses pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara.
Senin lalu, lima ratusan massa berunjuk rasa mempertanyakan perkembangan usulan pembentukan kabupaten Musi Rawas Utara. Massa berorasi sambil menutup jalur lintas Sumatera sampai malam. Mereka membawa senjata tajam dan senjata rakitan tradisional.
Belakangan terjadi bentrokan antara warga dan polisi. Massa juga membakar dua markas polsek yaitu Muara Rupit dan Karangdapo, serta satu asrama satu buah asrama, 9 unit mobil dan satu unit motor. Bentrokan ini juga menyebabkan empat warga tewas tertembak, dan sembilan terluka. Lima polisi juga terluka.
Empat warga yang meninggal bernama Nirson (20 tahun) yang tertembak di dada kanan, Padilah (45 tahun) tertembak di dada kiri, Suharto (16 tahun) tertembak di kepala, dan Rinto (24 tahun). Adapun sembilan orang yang terluka adalah Lukas, Toni, Indra, Kaisar, Syahri, Diki, Andre, Indra, Koko, dan Diko.
Agus mengatakan setelah kejadian tersebut Inspektur Pengawasan Umum Komisaris Jenderal Imam Sudjarwo, dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Inspektur Jenderal Syafruddin, ke lokasi untuk menginvestigasi peristiwa tersebut. Menurut Agus, penyidikan internal dilakukan untuk mengevaluasi dan mengetahui ada tidaknya pelanggaran prosedur dalam penanganan unjuk rasa tersebut.
Agus menambahkan, informasi sementara yang didapatkan, dalam menangani demonstrasi tersebut polisi sudah menempuh negosiasi dan terlebih dahulu menembak ke udara untuk menghalau massa yang beringas. "Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti baik dari masyarakat dan dari internal," kata Agus.
Tim juga, kata Agus, sedang menyelidiki jenis peluru yang digunakan polisi saat mengamankan massa."Saya belum bisa memastikan apa menggunakan peluru hampa, karet atau tajam, karena masih diinvestigasi," kata dia.
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Begini Cara Mengetahui Keberadaan Susno Duadji
May Day, Ini 7 Tuntutan Buruh
Ayu Azhari Sering Ketemu Ahmad Fathanah
Kadin Pecat Pengusaha Oesman Sapta Odang