TEMPO.CO, Bandung - Setelah 3,5 jam, pemeriksaan kamar kontrakan terduga terorisme bernama Td di rumah Jalan Arum Sari VII, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, berakhir sekitar pukul 19.30 WIB, Kamis 9 Mei 2013. Hasilnya, polisi menemukan sepucuk senjata api laras panjang, puluhan butir peluru, dan bahan pembuat bom.
Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Abdul Rakhman Baso mengatakan, pemeriksaan atau penggeledahan ini hasil pengembangan kasus penyergapan teroris oleh Densus 88 di kawasan Cigondewah Hilir, Kabupaten Bandung kemarin.
"Hasil penggeledahan oleh tim Densus 88 dan Polrestabes Bandung, ditemukan senjata panjang US Carrabine berikut magasin 20 butir peluru dan peredam sniper, 5 butir peluru 9 mm, 15 peluru kaliber 38 special,"ujar Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Abdul Rakhman Baso di lokasi, Kamis malam 9 Mei 2013.
Selain itu, ia menambahkan, tim investigator yang dibantu unit penjinak bom Polda Jawa Barat menemukan rangkaian bahan peledak. "Ada switching, serbuk, dan peluru tadi sebagian sudah digergaji mesiunya dikeluarkan. Itu bisa untuk membuat bom. Bahan bom ini akan diteliti lebih lanjut,"kata Abdul Rakhman.
Abdul juga menjelaskan senjata dan bahan-bahan tersebut ditemukan di salah satu kamar kontrakan yang dihuni Td, 40 tahun. Td sendiri saat penggeledahan tak di lokasi dan sudah dinyatakan masuk Daftar Pencarian Orang alias buron. Td, kata dia, berciri-ciri rambut pendek dan kurus.
"Dari keterangan saksi termasuk pemilik rumah, Td baru mengontrak dua minggu. Dia terlihat di lokasi 2 hari lalu. Td ini termasuk jaringan teroris yang dsergap di Cogondewah kemarin,"kata Abdul. "Penyelidikan masih terus dilakukan. Police line baru akan dibuka setelah penyelidikan dipastikan selesai nanti."
Rumah yang digeledah terletak hampir di ujun Jalan Arum Sari VII. Rumah kontrakan satu lantai berdinding dan berpagar besi warna ungu ini diketahui milik seorang warga luar Arum Sari VII bernama Ismaya. Rumah terdiri dari 6 kamar kontrakan. "Kami sednag menjajaki kemungkinan menyelidiki dan memeriksa lokasi lain terkait terorisme,"kata Abdul Rakhman.
Nama inisial Td sempat disebut oleh Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal Rycko A. Dahniels saat jumpa pers soal penyergapan teroris di Cigondewah kemarin. Semula Td diduga sebagai salah satu terduga yang ada di dalam rumah di Cigondewah Hilir itu.
Namun belakangan Kepala Polri Jenderal. Timur Pradopo merilis bahwa empat terduga teroris Cigondewah tersebut adalah Budi Syarif alias Angga, Haris, Joned, dan Sarene. Selain HOUR yang tertangkap hidup-hidup, tiga terduga lainnya ditembak mati lantaran melawan saat hendak ditangkap.
ERICK P. HARDI