TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Irvan Kamal Hakim, menegaskan bahwa perseroan tidak bisa membagikan dividen kepada para pemegang saham pada tahun ini akibat kerugian yang diderita untuk kinerja 2012 lalu. "Tidak ada dividen sebab kita minus sampai US$ 20 juta, " ujar Irvan ketika dijumpai usai Rapat Umum Pemegang Saham, Kamis, 23 Mei 2013.
Ia menjelaskan kerugian yang dialami oleh perseroan antara lain disebabkan karena perusahaan menerapkan standar pembukuan yang berbeda. Yakni menggunakan PSAK 10 sesuai dengan ketentuan.
Dalam aturan tersebut, laporan keuangan industri yang menggunakan bahan baku impor wajib menggunakan mata uang dollar Amerika Serikat sehingga berpengaruh terhadap perhitungan laba dan rugi perusahaan. Padahal, kata dia, apabila menggunakan standar akuntansi sebelumnya perseroan bisa mencatatkan laba senilai Rp 145 miliar.
Selain karena perubahan standar akuntansi, kerugian juga dialami karena adanya pabrik yang terbakar pada April tahun lalu."Itu kira-kira yang membuat kita rugi di 2012, " katanya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, kerugian yang dialami perseroan sangat menonjol. Mengingat pada 2011 lalu perseroan bisa mencetak laba hingga US$ 151,34 juta. Namun, jika dilihat dari sisi pendapatan, perseroan tercatat mengalami kenaikan hingga 12,81 persen ketimbang 2011 menjadi sebesar US$ 2,29.
Sementara itu, berdasar laporan keuangan perseroan untuk kinerja kuartal pertama yang belum diaudit. Krakatau Steel tercatat memperoleh pendapatan neto sebesar US$ 615,9 juta dengan laba periode berjalan sebanyak US$ 8,3 juta.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita Terpopuler:
Fathanah: Luthfi Makin Dikasih Makin 'Gila'
Wakil Bupati Bogor Tersangka Kasus Video Mesum
Detik-detik Potong 'Burung' versi Muhyi
Lelaki Korban Potong 'Burung' Angkat Bicara
PKS: VW Caravelle Milik Luthfi, bukan DPP