TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian, Suswono, memastikan bahwa untuk mencukupi kebutuhan daging saat Ramadan dan Lebaran akan dilakukan percepatan impor. Namun, bagaimana kondisi pasokan daging setelah Lebaran ternyata belum dipikirkan oleh pemerintah.
"Untuk pasokan kuota impor daging bulan berikutnya akan dievaluasi nanti. Kan hanya 1 bulan," kata Suswono di Komplek Parlemen Senayan, Rabu 29 mei 2013.
Menurut Suswono, sekarang saja dari jatah impor daging beku yang dialokasikan 19 ribu ton, baru masuk 11 ribu ton. Hal ini, ia mengatakan, ada kemungkinan dari adanya pengambilan keuntungan pedagang.
"Nanti evaluasi dilakukan setelah Lebaran, apakah sudah sesuai dengan target atau masih kurang," kata Suswono menambahkan.
Menurutnya, jika dalam realisasi sesuai, tapi masih kurang akan dibahas perlu ada tambahan impor atau tidak dalam rapat koordinasi Kementerian Perekonomian. "Dengan dibukanya pintu prime cut mestinya tidak ada kekurangan," ucap Suswonoi.
Suswono menambahkan. percepatan impor akan dilakukan satu bulan dimajukan pada triwulan tiga. "Misalnya, alokasi pada bulan Juni-September dimajukan jadi Juni-Agustus," ucapnya.
Sebelumnya, pengamat ekonomi pertanian dari Asosiasi Politik Ekonomi Indonesia, Khudori, mengatakan pemerintah perlu memastikan harga impor daging tidak dimainkan. "Yang menguasai harga kan importir," katanya.
Menurut Khudori, percepatan impor daging tidak menjamin harga akan turun. "Yang membuat harga turun itu kan pasokan yang seimbang dengan permintaan," katanya saat dihubungi Tempo kemarin.
WINNIE AMALIA R