TEMPO.CO, Magelang--Ribuan warga Magelang memadati kawasan alun-alun Kota Magelang, Sabtu malam, 1 Juni 2013. Wajah antusias dan penasaran terpancar dari mereka ketika menanti atraksi kesenian tradisional dan modern dari 60 grup.
Berbagai macam atraksi seperti jathilan, naga barongsai, aksi atlet wushu, pencak silat, binaraga, drum band, dan lainnya dipentaskan di sana sejak pukul 19.00WIB. Sebagai malam puncak sekitar 00.00WIB digelar pesta kembang api dari atas Water Torn alun-alun Magelang.
Magelang Night Carnival (MNC) 2013, begitulah namanya. Kegiatan ini tergolong baru bagi masyarakat karena baru dua kali ini dilaksanakan. MNC diadakan usai Kota Magelang memperingati hari lahirnya pada 14 Maret 2013 lalu.
Ketua Panitia MNC 2013, Jimmy Palapa mengatakan MNC merupakan ajang untuk menggiatkan kesenian tradisional dan modern di Kota Magelang. Selain itu, kegiatan ini untuk menghidupkan Kota Magelang di malam hari yang cenderung sepi.
"Kami ingin kota ini lebih hidup baik dari kuliner, pedagang asongan, pedagang toko, dan sebagainya," kata Jimmy, Minggu 2 Juni 2013.
Ia mengatakan MNC 2013 mengalami peningkatan peserta. Tahun lalu partisipasi hanya mencapai 30 grup kesenian, saat ini menjadi dua kali lipatnya. Ia melanjutkan kegiatan ini akan diagendakan tiap tahun. "Harapannya peserta akan bertambah banyak," tambahnya.
Kedepannya, kata Jimmy, MNC ini akan lebih memperhatikan jalur atraksi. Sebab, berdasarkan evaluasi kemarin, terjadi kemacetan dimana-mana.
Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito mengatakan event MNC ini merupakan kebanggaan bersama untuk mengangkat potensi Kota Magelang. "Harapannya, event ini rutin diadakan tiap tahunnya," katanya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat menyatakan kecewa karena para peserta MNC tidak beratraksi sesuai rute yang telah ditentukan. "Saya sudah menunggu lama namun ternyata para peserta karnaval tidak melalui rute yang ditentukan," kata Isna, seorang warga.
Isna menambahkan panitia juga perlu mempertimbangkan waktu untuk setiap atraksi pada masing-masing peserta. Menurutnya, atraksi lebih banyak dilakukan di depan masyarakat, bukan para pejabat.
OLIVIA LEWI PRAMESTI
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Fathanah
Baca juga
EDSUS GENG MOTOR
Awalnya Priyo Mau Ketemu Fahd, Malah Jadi Reunian
Malam Jahanam, Geng Motor Atiet Abang Dijebak XTC
Mahfud MD Kritik KPK Lewat Twitter
Van Persie cs Datang dengan Pesawat Carteran