TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi membuat kepolisian memperkuat penjagaan di masing-masing wilayah khususnya wilayah perbatasan Jakarta.
Kepala Bagian Operasi Polres Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Santun Marpaung mengatakan seluruh wilayah Jakarta Timur telah diperkuat penjagaannya oleh anggota dari setiap Polsek. "Tidak ada titik-titik khusus, semua wilayah kami siagakan anggota," kata Santun kepada Tempo, Jumat 14 Juni 2013.
Menurut Santun, pekan lalu Kepala Polres Jakarta Timur, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni telah memanggil seluruh Kapolsek dari tiap wilayah. "Kapolres memberi arahan untuk menjaga wilayah masing-masing terkait adanya penimbunan BBM atau demo menolak naiknya BBM," ujarnya. "Semua telah dikondisikan kalau di wilayah ada demonstrasi maka anggota Polres akan dikerahkan untuk membantu mengamankan demo agar tidak terjadi kericuhan."
Namun, Santun mengaku belum menemukan adanya penimbunan BBM di wilayah perbatasan Jakarta Timur dan sekitarnya. "Kasus itu belum ada, hanya demo-demo mahasiswa menolak itu. Kami jaga dan amankan agar tidak ada yang anarkis apalagi mengganggu lalu lintas jalan," ujarnya.
Sebelumnya, Markas Besar Polri membentuk satuan tugas untuk mengamankan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dengan melibatkan 31 kepolisian daerah berjumlah 3500 personil. Anggota kepolisian ini ditugaskan selama satu bulan penuh sambil menunggu realisasi pemerintah menaikan harga BBM.
AFRILIA SURYANIS