Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Warga Muara Baru Halangi Penataan Pluit

image-gnews
Pemukiman liar di sekitar kawasan Waduk Ria Rio di kawasan Pulomas, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (20/8). Waduk ini akan dipercantik layaknya waduk Pluit. TEMPO/Subekti
Pemukiman liar di sekitar kawasan Waduk Ria Rio di kawasan Pulomas, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (20/8). Waduk ini akan dipercantik layaknya waduk Pluit. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah warga di RT 19 RW 17, sisi barat Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang tengah ditertibkan hari ini, Kamis 22 Agustus 2013, mengatakan bahwa keributan di awal-awal penertiban adalah hal yang disengaja sejumlah oknum warga sendiri.

Sebelumnya, sejumlah warga memang sempat menghalangi penertiban dengan menutup akses masuk petugas ke permukiman. Sambil membawa bambu runcing, mereka menaruh kayu, ban, batu, serta seng di jalan masuk. Mereka juga berkali-kali hendak menyerang aparat.

"Sebenarnya 90 persen warga sini nggak mau buat ribut, sudah pada mau pindah. Ya, hanya 10 persenlah yang berhubungan dengan kawasan ini yang mau buat ribut,"ujar salah satu warga bernama Arifin (63).

Meski mengatakan, ada oknum yang hendak membuat ribut, Arifin enggan menyebutkan nama. Ia hanya berkata bahwa pada dasarnya warga di sana mau ditertibkan. "Beberapa juga sudah dapat uang ganti rugi untuk pindah,"ujar pria asal Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan, yang mengaku akan pindah sementara ke sebuah rumah kontrakan di Muara Baru, sisi timur Waduk Pluit.

"Karena rusun yang di Muara Baru belum siap. Kalau sudah siap, saya pindah ke rusun sana,"ujarnya menjelaskan.  Ketua RT 19 Sahroni mengatakan hal senada. Ia berkata, sejumlah warga di tempat tinggalnya sebenarnya sudah mau pindah ke rusun dan tidak ingin membuat keributan.

Namun, menurutnya, karena pasukan penertiban terkesan membabi buta, warga jadi takut dan akhirnya malah melakukan perlawanan ketika ditertibkan. "Kalau baik-baik seperti pas penertiban tempatnya Teddy, seharusnya gak ramai," ujarnya menjelaskan.

Lebih lanjut, Sahroni menambahkan bahwa dari 68 rumah yang ada, 10 rumah sebenarnya sudah kosong (ditinggalkan warganya pindah) kemarin. Namun, belum dirobohkan sehingga baru hari ini akan diratakan dengan mesin backhoe.

Secara terpisah, Koordinator Normalisasi Pasca Bencana Waduk Pluit Heryanto mengakui bahwa masih ada warga-warga yang bersikeras menolak untuk ditertibkan. Mereka adalah pemilik sejumlah kontrakan di sisi barat Waduk Pluit bernama Budi, Gemblong, dan Karma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka itu ngakunya punya PBB tapi PBB kan bukan surat keterangan kepemilikan tanah. Tanah ini punya Pemprov DKI Jakarta. Mereka sudah kami beri peringatan, tapi tak menggubris, jadi kami tertibkan,"ujar Heryanto menegaskan.

Berdasarkan pantauan, penertiban permukiman di sisi barat Waduk Pluit masih berlangsung  hingga saat ini. Beberapa rumah tampak sudah rata dirobohkan dengan dua backhoe di lokasi.

Sementara itu, jalan-jalan di dalam permukiman dipenuhi perabotan milik warga yang ditertibkan. Ada piring, lemari, kulkas, kasur, sofa, tv, dan sebagainya yang nanti akan diangkut dengan truk atau bus.

Beberapa warga juga tampak masih berbenah di rumah masing masing yang belum dirubuhkan. Mereka dibantu oleh aparat Satpol PP yang totalnya 500 orang.

ISTMAN MP



Topik Terhangat:
Suap SKK Migas
| Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat

Berita Terpopuler:
KPK Tegaskan Bakal Panggil Jero Wacik 

KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT

Ahok: Waduk Ria-rio Dibongkar Akhir Bulan

Rombongan Bus Giri Indah Habis Gelar Puasa Easter 

Moeldoko Dipuji Hanura, `Siapa Dulu Dong Gurunya` 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Normalisasi Waduk, Apa Kabar Waduk di Marunda Kini?

26 Oktober 2019

Jokowi meninjau pembuatan waduk Rawa Kendal di Marunda, Jakarta, pada 26 Agustus 2014. ANTARA/Muhammad Adimaja
Normalisasi Waduk, Apa Kabar Waduk di Marunda Kini?

Pembangunan ataupun normalisasi waduk di Kecamatan Marunda, Jakarta Utara terbengkalai selama lebih kurang empat tahun.


Anies Baswedan Andalkan Ini Buat Antisipasi Banjir Jakarta

14 September 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meneken MoU dengan delapan perusahaan rintisan atau Startup untuk pengembangan Jakarta Smart City di Balai Kota DKI, Jumat 13 September 2019.
Anies Baswedan Andalkan Ini Buat Antisipasi Banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pemerintah telah siap menghadapi datangnya musim hujan dan potensi banjir Jakarta.


Kalah Lawan Susi, Sandiaga Uno Prioritaskan Waduk Paling Tercemar

1 Maret 2018

Gaya Menteri KKP Susi Pudjiastuti dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno setelah meraih garis finish bersama dalam adu cepat di Festival Danau Sunter, Jakarta Utara, 25 Februari 2018. TEMPO/Maria Fransisca Lahur.
Kalah Lawan Susi, Sandiaga Uno Prioritaskan Waduk Paling Tercemar

Dinas Lingkungan Hidup menjelaskan, sekitar 50 persen situ/waduk di Jakarta tercemar berat. Sandiaga Uno berjanji membersihkannya.


Cek Penyusutan, Pemerintah Patok Ulang Batas Situ di Depok  

15 Mei 2017

Tumbuhan encek gondok dan sampah yang berhasil diangkat dengan alat berat di situ Pengarengan di Jalan Juanda, 29 November 2014. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok mengeruk situ Pengarengan untuk mengatasi banjir 2014. Tempo/Ilham Tirta
Cek Penyusutan, Pemerintah Patok Ulang Batas Situ di Depok  

Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane akan melakukan pematokan batas luas 23 situ di Kota Depok.


Airin Perintahkan Satpol PP Cek Keramba Ikan di Situ Gintung  

22 Maret 2017

Waduk Situ Gintung, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Jumat 27 April 2012. TEMPO/Subekti. 20120427.
Airin Perintahkan Satpol PP Cek Keramba Ikan di Situ Gintung  

Ratusan keramba apung kini memadati kawasan Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan.


Kata Menteri Luhut, Kualitas Air Waduk Jatiluhur Sudah Berkurang

15 Maret 2017

Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, saat coffee morning dengan sejumlah wartawan di kantor Menkopolhukam, Jakarta, 21 April 2016. Luhut menyampaikan harapannya agar Indonesia jangan mau didikte negara asing. TEMPO/Aditia Noviansyah
Kata Menteri Luhut, Kualitas Air Waduk Jatiluhur Sudah Berkurang

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa kondisi air waduk Jatiluhur saat ini sudah dalam kondisi memperihatinkan.


Setelah Cuti Kampanye, Ahok Bereskan Proyek di Cilangkap Ini

3 Februari 2017

Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berfoto bersama
Setelah Cuti Kampanye, Ahok Bereskan Proyek di Cilangkap Ini

Setelah cuti kampanye, Ahok akan kembali aktif dan langsung
memprioritaskan pembangunan waduk di Cilangkap, Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur.


Normalisasi 21 Situ, Depok Minta Bantuan Rp 591 M ke Pusat

13 Desember 2016

Situ Rawa Besar, Depok, Jawa Barat. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Normalisasi 21 Situ, Depok Minta Bantuan Rp 591 M ke Pusat

Normalisasi situ diajukan sebagai upaya penanggulangan banjir di Depok dan Jakarta.


Air Waduk Saguling Meluap, Masyarakat Diminta Waspada

11 November 2016

Petani ikan memberikan pakan ikan di Keramba Jaring Apung, Waduk Saguling, Desa Tanjung Jaya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 6 Agustus 2015. Produksi ikan air tawar diperkirakan akan mengalami penurunan sekitar 10 persen akibat kekeringan yang terjadi di wilayah Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Air Waduk Saguling Meluap, Masyarakat Diminta Waspada

PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Saguling memberikan

peringatan dini ke masyarakat sekitar aliran sungai yang

terdekat dari Waduk Saguling.


Pemerintah Optimalisasi Waduk Menjadi PLTA

20 September 2016

Ilustrasi tagihan listrik, pulsa listrik, kenaikan tarif listrik. ANTARA FOTO
Pemerintah Optimalisasi Waduk Menjadi PLTA

"Bersama dengan Statkraft, perusahaan asal Norwegia, mereka tertarik untuk hidropower di Indonesia karena potensi yang ada cukup besar..."