TEMPO.CO, Jakarta - Di era serba digital, dalam satu keluarga bisa terdapat banyak perangkat bergerak, seperti telepon seluler cerdas dan tablet. Apalagi produk lokal dengan harga di bawah Rp 1 juta kian banyak di pasar.
Bermain game dengan perangkat bergerak memang terasa lebih rileks dibanding dengan komputer atau laptop. Ini karena bentuk alat yang sederhana dan mudah digunakan di mana saja.
Namun, ternyata bermain game bukan tanpa masalah. Menurut penelitian, konten hiburan seperti game yang tersedia pada perangkat bergerak berdampak negatif bagi anak-anak.
“Game bisa membuat anak-anak kecanduan,” kata Ofir Turel, ilmuwan di California State University, Fullerton. "Apa pun yang memberikan imbalan bagi otak, berpotensi membuat orang kecanduan."
Anak-anak, misalnya, bisa mengalami kurang tidur karena kecanduan bermain game. Menghadapi cahaya terang dari layar ponsel atau tablet hingga larut malam bisa mengganggu ritme biologisnya.
Game yang mengandung aksi kekerasan bahkan bisa terbawa ke alam bawah sadar. Hal ini tentunya berdampak pada kebugaran dan konsentrasi anak-anak saat berada di sekolah.
Nilai sekolah anak-anak juga bisa turun akibat bermain game. Hal tersebut terjadi karena mereka kesulitan berkonsentrasi saat menyelesaikan pekerjaan rumah.
Bermain game secara intensif juga bisa membuat anak-anak lekas merasa lelah dan lapar. "Ini bisa mendorong mereka makan berulang kali dan membuat badan mereka kegemukan," kata Turel.
Bagi anak-anak pemalu, bermain game justru bisa menjadi pengganti interaksi personal dan sosial. Beberapa anak memang bisa menjalin pertemanan secara online dengan anak-anak lainnya.
"Anak-anak yang cenderung labil dan kurang bergaul, sifat negatif mereka semakin terpupuk saat bermain game, terutama yang bertema kekerasan," kata Patrick Markey, profesor psikologi.
Untuk mengatasi hal ini, orang tua bisa membantu anak-anaknya mencapai keseimbangan antara bermain game, aktivitas sosial, dan lapangan. Salah satu caranya adalah membatasi durasi bermain game dan melibatkan mereka dalam kegiatan nyata yang menyenangkan, seperti bermain di taman.
LIVESCIENCE | BUDI RIZA