Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penggagas Program Molekul Raih Nobel Kimia 2013  

image-gnews
Para penonton melemparkan pesawat kertas dalam upacara penghargaan Ig Nobel Prize di Harvard University, Kamis (12/9) di Cambridge, Amerika Serikat. Diorganisir oleh majalah sains humor Annals of Improbable Research (AIR) beseta sejumlah kelompok mahasiswa Harvard, Ig Nobels memberikan penghargaan kepada karya sains unik dan imajinatif. AP/Winslow Townson
Para penonton melemparkan pesawat kertas dalam upacara penghargaan Ig Nobel Prize di Harvard University, Kamis (12/9) di Cambridge, Amerika Serikat. Diorganisir oleh majalah sains humor Annals of Improbable Research (AIR) beseta sejumlah kelompok mahasiswa Harvard, Ig Nobels memberikan penghargaan kepada karya sains unik dan imajinatif. AP/Winslow Townson
Iklan

TEMPO.CO, Stockholm - Komite Nobel mengumumkan Martin Karplus, Michael Levitt, dan Arieh Warshel sebagai penerima Hadiah Nobel Kimia 2013. “Mereka berjasa mengembangkan model multiskala untuk sistem kimia yang kompleks,” ujar Komite Nobel dalam pengumumannya di the Royal Swedish Academy of Sciences di Stockholm, Swedia, Rabu (9/10) ini.

Pada 1970, Karplus, Levitt dan Warshel membentuk dasar program komputer yang kini digunakan untuk memahami dan memprediksi proses kimia. Komite Nobel menyebut karya ketiganya membantu para peneliti mengembangkan program yang bisa menjelaskan proses kimia seperti pemurnian asap buangan atau fosintesis pada daun.

Model komputer tersebut berperan penting dalam pengembangan riset di bidang kimia saat ini. Komite menyebut karya Karplus, Levitt, dan Warshel adalah tonggak penting yang membuat prinsip fisika klasik Newton bisa berjalan sejajar dengan fisika kuantum yang sama sekali berbeda. "Sebelumnya ahli kimia harus memilih salah satunya."

Keunggulan fisika klasik adalah penggunaan perhitungan sederhana dan bisa digunakan membuat model molekul yang besar. Untuk itulah para ahli kimia harus menggunakan perhitungan dengan fisika kuantum. Masalahnya, mereka membutuhkan komputer super agar bisa menyelesaikan hitungan dan itupun hanya berlaku untuk membuat model molekul yang kecil.

Selanjutnya: Bagaimana Latar Belakang Ketiga Ilmuwan Itu?

Sebelum ada program komputer, para ahli kimia harus menggunakan bola plastik dan tongkat untuk membuat model molekul. Saat ini membuat model molekul bisa dengan mudah dilakukan melalui komputer. Karplus, Levitt dan Warshel yang meletakkan fondasinya sehingga program pembuatan model dan analisis molekul menjadi kenyataan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karplus adalah profesor emeritus di Departemen Kimia dan Kimia Biologi di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Pria kelahiran Vienna, Austria 83 tahun lalu juga mendapat gelar profesor di Universitas Strasbourg, Prancis. Levitt, 66, adalah profesor di Lembaga Riset Kanker di Universitas Stanford sementara Warshel, 73, adalah profesor kehormatan di Universitas Southern California, Los Angeles.

Ketiga peneliti ini sama-sama memiliki kewarganegaraan ganda. Karplus mengantungi paspor Amerika Serikat dan Austria, Levitt terdaftar sebagai warga negara Amerika Serikat dan Inggris. Sementara Warshel adalah warga negara Amerika Serikat dan Israel. Mereka berbagi hadiah uang sebesar US$ 1,25 juta dari Komite Nobel.

AP | NOBELPRIZE | GABRIEL TITIYOGA

Berita lain

Teori 'Partikel Tuhan' Raih Nobel Fisika
WhatsApp Kalahkan Line dan KakaoTalk
2018, Sukhoi Produksi Drone Raksasa
Moto X, Ponsel Android Terbaik Saat Ini
Fotografer NG Puji Kamera iPhone 5S

TEMPO.CO, Jakarta -

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Rumah Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi terlihat di Yangon, Myanmar, 18 Oktober 2018. REUTERS/Ann Wang
Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.


Kisah Anthony Bongso, Mahasiswa ITB yang Meneliti di Belanda Bersama Penerima Nobel Kimia

21 Oktober 2023

Mahasiswa ITB Anthony bersama peraih Nobel Kimia. Dok. ITB
Kisah Anthony Bongso, Mahasiswa ITB yang Meneliti di Belanda Bersama Penerima Nobel Kimia

Mahasiswa Pascasarjana ITB, Anthony Bongso Anthony terlibat dalam riset tentang sintesis molekuler.


Penulis Norwegia, Jon Fosse Menang Nobel Sastra 2023

5 Oktober 2023

Penulis Norwegia, Jon Fosse memenangkan hadiah Nobel Sastra 2023. Foto: Instagram/@nobelprize_org
Penulis Norwegia, Jon Fosse Menang Nobel Sastra 2023

Pemenang Nobel Sastra 2023, Jon Fosse menulis dengan gaya minimalis dan sudah memiliki 40 novel, kumpulan puisi, esai, buku anak, hingga terjemahan.


6 Fakta Menarik Hadiah Nobel, Pernah Diberikan kepada Orang Meninggal

5 Oktober 2023

Medali Nobel Prize. (intelligentcollector.com)
6 Fakta Menarik Hadiah Nobel, Pernah Diberikan kepada Orang Meninggal

Hadiah Nobel sejak 1901 adalah salah satu penghargaan prestisius di dunia untuk orang yang memiliki kontribusi signifikan di berbagai bidang.


Hadiah Nobel, Penghargaan dari Wasiat Penemu Dinamit

4 Oktober 2023

Alfred Nobel. wikipedia.org
Hadiah Nobel, Penghargaan dari Wasiat Penemu Dinamit

Hadiah Nobel salah satu penghargaan prestisius di dunia di berbagai bidang. Bagaimana awal mula Alfred Nobel mengagagasnya, apa saja kategorinya?


Drew Weissman dan Katalin Kariko Raih Hadiah Nobel Kedokteran 2023, Bermula dari Sama-sama Antre Fotokopi

4 Oktober 2023

Katalin Kariko dan Drew Weissman memenangkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2023 di Institut Karolinska di Stockholm, Swedia 2 Oktober 2023. Kantor Berita TT/via REUTERS
Drew Weissman dan Katalin Kariko Raih Hadiah Nobel Kedokteran 2023, Bermula dari Sama-sama Antre Fotokopi

Dua ilmuwan berjasa dalam penuntasan pandemi Covid-19, Katalin Kariko dan Drew Weissman memenangi hadiah Nobel Kedokteran 2023. Ini profil mereka.


Tuai Protes, Yayasan Nobel Batalkan Undangan untuk Duta Besar Rusia dan Belarusia

2 September 2023

Raja Swedia Carl Gustav dan Ratu Silvia tiba bersama Putri Mahkota Victoria dan Pangeran Daniel untuk menghadiri upacara penghargaan Hadiah Nobel di Aula Biru Balai Kota Stockholm di Stockholm, Swedia, 10 Desember 2021. [Anders Wiklund/Kantor Berita TT/via REUTERS ]
Tuai Protes, Yayasan Nobel Batalkan Undangan untuk Duta Besar Rusia dan Belarusia

Yayasan Nobel membatalkan keputusannya untuk mengundang duta besar Rusia dan Belarusia ke upacara penghargaan Nobel tahun ini di Stockholm.


Cerita Dosen UGM Jadi Delegasi di Lindau Nobel Laurete Meeting 2023 di Jerman

5 Juli 2023

Dua Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. Antonia Morita Iswari Saktiawati, Ph.D dan dr. Agnes Rosarina Prita Sari, M.Phil berhasil menjadi delegasi ilmuwan muda pada ajang 72nd Lindau Nobel Laurete Meeting di Jerman. ugm.ac.id
Cerita Dosen UGM Jadi Delegasi di Lindau Nobel Laurete Meeting 2023 di Jerman

Dua dosen UGM menjadi delegasi ilmuwan muda pada ajang 72nd Lindau Nobel Laurete Meeting pada 25-30 Juni 2023, di Jerman.


Peneliti Unair Jadi Delegasi Indonesia di Lindau Nobel Laureate Meeting 2023

28 Juni 2023

The 72th Lindau Nobel Laureate Meeting di Lindau, Jerman, pada Senin, 26 Juni 2023. Dok. UNAIR
Peneliti Unair Jadi Delegasi Indonesia di Lindau Nobel Laureate Meeting 2023

Fedik Abdul Rantam dari Unair mempresentasikan langkah-langkah Indonesia mengatasi Covid-19 di pertemuan peraih Nobel di Jerman.


Singgung Riset Peraih Nobel Ekonomi, Pengamat: Kenaikan UMP Justru Penangkal Resesi

31 Oktober 2022

Ilustrasi Subsidi Upah. Tempo/Tony Hartawan
Singgung Riset Peraih Nobel Ekonomi, Pengamat: Kenaikan UMP Justru Penangkal Resesi

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menjelaskan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) dibutuhkan di tengah ancaman resesi global 2023.