TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melantik pejabat baru Kapolri Jenderal Sutarman, Jumat, 25 Oktober 2013. Dengan pelantikan ini, maka pejabat Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri ini akan resmi menggantikan Timur Pradopo.
Ada cerita unik ketika awal Oktober lalu kala Sutarman menjalani proses seleksi di Dewan Perwakilan Rakyat. Meski mayoritas anggota parlemen menyatakan dukungannya, ada juga yang melontarkan cercaan, usul, dan harapan.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ahmad Basarah, misalnya, menyatakan fraksinya emoh memberikan cek kosong kepada Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri. PDIP, kata Basarah, akan memberikan sejumlah catatan agar Sutarman bisa menjadi Kapolri yang “Superman”.
Maksudnya? Rupanya PDIP berharap Sutarman menjadi Kapolri yang bisa menjaga independensi Polri dalam pemilu dan berani memberantas korupsi. “Tidak boleh menjadi ‘Setir-man’ atau ‘Setor-man’,” kata Basarah, disambut gelak tawa politikus lain.
Ketika hadir di DPR, Sutarman ditemani dua koleganya: Kepala Lembaga Pendidikan Polisi Komisaris Jenderal Budi Gunawan dan Direktur IV Narkoba Badan Reserse Kriminal Brigadir Jenderal Arman Depari.
Baca Juga:
NURUL MAHMUDAH | TIM TEMPO
Topik Terhangat:
Sultan Mantu | Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Mitos di KPK, Tahanan Punya Istri Lebih dari Satu?
Pengacara Tak Tahu Suami Airin Punya Wanita Lain
Seks Oral di Kantin Sekolah, Dua Pelajar Dihukum
Menteri Gamawan: FPI Aset yang Perlu Dipelihara
Ruhut: Katanya Ormas Budaya, PPI Kok Ngomong Gosip