TEMPO.CO, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memberikan pelatihan kemampuan berbahasa Inggris terhadap 160 tukang becak, tukang ojek, dan penambang belerang di Kawah Gung Ijen. “Kabupaten Banyuwangi sedang gencar mempromosikan potensi wisatanya. Seluruh pihak terkait, termasuk tukang becak dan tukang ojek hingga penambang, harus siap melayani wisatawan asing,” kata koordinator pelatihan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Sonny Yoemarsono, kepada Tempo, Kamis, 21 November 2013.
Sonny mengatakan bahwa mereka dibagi dalam empat angkatan. Dua angkatan terdiri dari tukang becak dan tukang ojek. Dua angkatan lainnya adalah para penambang. Pelatihan berlangsung di salah satu tempat kursus bahasa Inggris di Kelurahan Mandar, Banyuwangi.
Setiap angkatan mendapat pelatihan selama dua hari dengan durasi tujuh jam per hari. Materi yang diberikan mulai dari mengucapkan abjad, berhitung, dan percakapan sehari-hari dalam bahasa Inggris.
Peserta yang dipilih adalah mereka yang dekat dengan lokasi wisata, seperti sekitar Kota Banyuwangi, wisata mangrove Bedul, Pantai Rajegwesi, dan Gunung Ijen. “Saya senang mendapatkan kesempatan ini. Selama ini saya tidak bisa ngobrol dengan turis asing yang menumpang becak saya,” ujar Muhammad Suhaili, 62 tahun, salah seorang tukang becak peserta pelatihan.
Suhaili menuturkan, karena tidak menguasai bahasa Inggris, para tukang becak yang mangkal di Kota Banyuwangi tidak bisa mempromosikan potensi wisata di Banyuwangi. Menyebutkan tarif becaknya pun sulit dilakukan. Beruntung, ada seorang tukang becak yang bisa berbahasa Inggris yang sering membantu tukang becak lainnya seperti Suhaili.
IKA NINGTYAS