TEMPO.CO, Padang - Pakar komunikasi dari Universitas Andalas, Yuliandre Darwis, terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) periode 2013-2017 pada Kongres ke-VI yang digelar di Kota Padang, Rabu malam, 27 November 2013. Yuliandre meraih 36 suara dari total 42 suara yang berasal dari cabang-cabang ISKI di Indonesia.
Selain Yuliandre, terdapat tiga pakar komunikasi lainnya yang juga mencalonkan diri menjadi ketua ISKI. Mereka adalah Pinky Triputra dari Universitas Indonesia, Andi Faisal Bakti, Guru Besar Universitas Islam Negeri Jakarta, dan Henry Subiakto, Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informasi.
"Ilmu Komunikasi bisa memberikan solusi untuk berbagai persoalan bangsa. Itulah tekad kami para praktisi dan akademisi komunikasi dari seluruh Indonesia yang berkumpul di sini," ujar Yuliandre usai terpilih.
Dia menegaskan ISKI akan melakukan konsolidasi, agar para sarjana komunikasi tidak berjalan sendiri. "Harus ada sinergi antara akademisi dan praktisi komunikasi itu," ujarnya.
Sebab, kata Andre, keilmuan itu bukan saja milik para akademisi, tapi juga miliknya praktisi. "Ego-ego itu yang akan kita atasi bersama," ujarnya.
ISKI merupakan satu-satunya organisasi profesional yang mencakup seluruh bidang ilmu komunikasi interdisipliner. ISKI idirikan pada 12 Oktober 1983 oleh Alwi Dahlan, Jakob Oetama, Gufron Dwipayana, D.H. Assegaf, Ishadi SK, dan Mahidin.
Menurut Alwi Dahlan, awalnya ISKI berdiri untuk memperjuangkan keberadaan ilmu komunikasi dan memajukan pendidikan ilmu komunikasi di Indonesia. Sebab, pada saat itu, ilmu komunikasi baru berkembang, sehingga para sarjana komunikasi Indonesia generasi awal merasa perlu membentuk organisasi yang memperjuangkan keberadaan ilmu komunikasi.
Saat ini, ilmu komunikasi telah menjadi bidang yang sangat diminati. Jumlah lembaga pendidikan tinggi yang membuka program studi komunikasi semakin meningkat. Ini disebabkan berkembangnya industri di bidang komunikasi di Indonesia. Selain itu, kalangan industri di berbagai bidang memahami aktivitas komunikasi bagi kelangsungan bisnis mereka. Sehingga, kebutuhan akan tenaga ahli di bidang komunikasi pun semakin meningkat.
Kongres ke-VI yang diiringi dengan seminar ISKI ini diikuti 350 orang anggota ISKI dari seluruh Indonesia. Seminar ini juga dihadiri Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo. Tiga menteri itu menekankan pentingnya komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk berbangsa dan bernegara. Mereka berharap, para ilmuwan komunikasi yang tergabung dalam ISKI dapat memberikan peran yang lebih besar.
ANDRI EL FARUQI