TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat (Baca: Peserta Konvensi Demokrat Berebut Dukungan Yogya) tak ambil pusing meski disebut terancam terdegradasi dari barisan partai papan atas pada Pemilihan Umum 2014. "Biarin saja. Santai saja," kata Ketua Harian Demokrat, Syarief Hasan, kepada Tempo, akhir pekan lalu.
Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini (Baca: Elektabilitas Rendah, Demokrat Anggap Itu Cambuk) partainya menargetkan perolehan suara sebesar 15 persen pada pemilu legislatif nanti. Karena itu, ujar Syarief, jika partainya diramal hanya akan memperoleh 10 persen suara, maka target yang dipatok sudah hampir tercapai. "Kami kan masih punya waktu kurang lebih empat bulan lagi."
Prediksi bahwa partai berlambang logo Mercy ini (Baca: Kader Demokrat Diminta Rajin Blusukan) bakal terhempas dari jajaran partai papan atas lantaran sejumlah kadernya terus digelayuti skandal korupsi. "Kasus korupsi menjadi faktor utama kemerosotan elektabilitas Demokrat," kata peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia, Adjie Alfarabie, Selasa pekan lalu.
"Pada Pemilu 2014, Demokrat diprediksi hanya akan menjadi partai tengah," ia menambahkan. Menurut Adjie, partai tengah adalah partai dengan perolehan suara di bawah 10 persen. Melalui hasil survei lembaganya yang dilakukan pada 12 September-Oktober lalu terhadap 1200 responden dengan rentang kesalahan 2,9 persen, elektabilitas Demokrat mentok di level 10 persen.
Syarief menanggapi dingin hasil survei itu. (Baca: Demokrat Sebut Banyak Survei Tak Layak Dipercaya) Menurut dia, ada hasil survei lembaga lain yang menunjukkan angka berbeda untuk elektabilitas partainya. "Bahkan hasil survei lain ada yang menyebut elektabilitas kami 12 persen," ucapnya. Ia mengatakan, pergerakan elektabilitas partainya cukup bagus. "Kami optimis dan semangat untuk mencapai target 15 persen."
Adapun penurunan popularitas Demokrat, menurut sigi Lingkaran Survei, (Baca: Bantah Survei, PKS Jaring Figur untuk Capres 2014) mulai signifikan sejak Juni 2011, ketika M. Nazaruddin --kala itu Bendahara Umum Demokrat-- terjerat suap Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang. Elektabilitas partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono ini makin limbung setelah sejumlah petingginya turut menjadi tersangka, seperti Angelina Sondakh, Hartati Murdaya, dan Anas Urbaningrum.
PRIHANDOKO
Topik Terhangat
Dokter Mogok | Penyadapan Australia | Duel El VS Farhat Abbas | Penerobos Busway | Jokowi Nyapres |
Berita Terpopuler
Mega-Jokowi, Puan-Prananda Satu Mobil
Tunggakan Jamkesmas Capai Rp 1,8 Triliun
Megawati Puji Blusukan Jokowi
Dukungan Megawati untuk Jokowi Makin Menguat