TEMPO.CO, Jakarta - Upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan agar didiskualifikasi dari keikutsertaannya di konvensi calon presiden Partai Demokrat ternyata dilakukan berkali-kali. Ketua komite konvensi Maftuh Basyuni mengatakan, setelah mengirim surat kesiapan dicoret kepada komite, Dahlan beberapa kali tetap meminta mundur dari konvensi.
"Setelah surat itu, dia berulang-kali datang ke komite konvensi agar dicoret dari konvensi," kata Maftuh saat ditemui Tempo di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2014. Menurut Maftuh, permintaan ini dilakukan Dahlan dalam beberapa kesempatan dan dengan sedikit memaksa.
Tak cuma mendatangi komite, Dahlan juga berupaya menghubungi Maftuh melalui saluran telepon. "Silakan mencoret saya dari konvensi seandainya komite yakin saya melakukan korupsi seperti yang ditudingkan," kata Maftuh, menirukan ucapan Dahlan kepadanya.
Adapun surat yang dikirim Dahlan pada 8 Januari lalu ke komite berkaitan dengan pengaduan pihak yang menamakan diri Advokat Publik, yang melaporkan Dahlan atas tuduhan korupsi. Dalam surat itu, Dahlan mengatakan dirinya siap dicoret sebagai peserta konvensi jika panitia berkeyakinan pengaduan tersebut benar.
Namun, kata Maftuh, komite tidak bisa serta-merta mencoret Dahlan dari konvensi. Soalnya, tindakan korupsi yang dituduhkan kepada Dahlan masih sebatas isu dan belum tentu benar. Komite baru bisa mencoret Dahlan jika bekas Direktur Utama PT PLN itu terbukti secara hukum melakukan korupsi.
Komite, menurut Maftuh, memang berkeinginan agar semua peserta konvensi calon presiden Demokrat bersih dari korupsi dan layak diajukan menjadi kepala negara. "Tapi bukan berarti setiap fitnah ditanggapi," kata mantan Menteri Agama ini.
Maftuh justru khawatir ada maksud-maksud tertentu di belakang tudingan yang dilayangkan kepada Dahlan. "Mungkin di balik ini ada muatan politis," ujarnya. Dia khawatir kelompok penuding Dahlan adalah mereka yang dipesan pihak tertentu untuk menjatuhkan Dahlan.
PRIHANDOKO
Baca juga:
BBM Lengkap Akil Soal Idrus, Setya, & Pilgub Jatim
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar
Jokowi Kaget Blusukan 'Dikuntit' Caleg PDIP
Kado Tahun Baru Anas Urbaningrum Versi Ipar SBY
Perempuan Arab Saudi Dilarang Main Ayunan
Sel Anas Urbaningrum Terpisah, Apa Alasan KPK?