TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera membuka diri terhadap kemungkinan berkoalisi dengan Partai Golkar. Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Bukhori Yusuf menyatakan jadi atau tidaknya koalisi antara PKS dengan Golkar akan diputuskan oleh Majelis Syuro PKS pada akhir Januari 2014.
"Kami tidak pernah menutup diri dari sesuatu yang terkait masa depan. Sebab, bagi partai Islam, pasti Allah yang tahu," kata Bukhori di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, 23 Januari 2014.
Bukhori mengatakan mekanisme partai menetapkan keputusan berkoalisi harus ditetapkan melalui majelis syuro. Sebab, pertimbangan majelis dinilai memperhitungkan situasi politik menjelang pemilihan legislatif dan presiden dengan cermat. "Apapun yang terjadi, semua tergantung keputusan di majelis syuro," katanya.
Pertemuan-pertemuan antara petinggi PKS dan Golkar beberapa waktu terakhir seolah mengindikasikan kemungkinan koalisi. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bertemu dengan Presiden PKS Anis Matta di Bakrie Tower, kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan, Rabu, 22 Januari 2013 lalu.
Anis Matta pada Agustus tahun lalu juga hadir dalam acara silaturahmi Partai Golar di Hotel Shangri-La, Jakarta. Menjawab pertanyaan wartawan dalam berbagai kesempatan, kedua petinggi partai ini menyatakan setuju menggelar koalisi.
Pertemuan-pertemuan itu memunculkan pertanyaan apakah PKS batal mengusung calon presiden. Menurut Bukhori, dengan pertemuan-pertemuan itu tidak berarti bahwa partainya urung mengusung calon presiden. Ia menegaskan, PKS masih ingin mengusung kader partai sebagai calon presiden. "Kalau bisa nomor satu, kenapa harus nomor dua," ujarnya.
Sementara itu, Golkar secara resmi telah mengusung Ketua Umum Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. PKS juga telah menggelar pemilu raya atau pemilu yang melibatkan seluruh kader PKS di Indonesia. Hasilnya, anggota Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid paling unggul menjadi calon presiden.
TRI SUHARMAN