TEMPO.CO, Suabaya - Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur, Shaleh Ismail Mukadar, mengatakan kabar pengunduran Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hanya isu belaka. Menurut Ketua PDI Pejuangan Kota Surabaya ini, Risma tidak boleh mundur meski menghadapi kondisi apa pun di pemerintahannya. "Pokoknya jangan sampai mundur," kata Shaleh saat dihubungi Tempo, Rabu, 29 Januari 2014.
Shaleh mengatakan kalau terpaksa harus mundur, rencana Risma harus mendapat persetujuan partai dulu. "Yang jelas, PDIP tidak akan mengizinkannya. Kami berharap Risma bertahan," katanya.
Saleh mengaku tidak tahu isu itu berembus terkait dengan dilantiknya Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, mengantikan Bambang D.H. Namun, menuru dia, memang hubungan antara Risma dan Whisnu tidak harmonis sejak lama. Pemicu Risma tidak suka dengan Whisnu karena yang bersangkutan pernah terlibat dalam upaya pelengseran Risma saat awal menjadi Wali Kota Surabaya.
"Semua sudah tahu kalau tidak harmonis. Mereka sangat berseberangan," katanya. Shaleh mengetahui kabar rencana pengunduran diri tersebut dari teman terdekat Risma. Shaleh tak menjawan ketika ditanya siapa teman yang dimaksud.
Isu mundurnya Risma muncul sejak terpilihnya Whisnu sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Risma tidak setuju atas pemilihan tersebut. Tempo berulang kali menghubungi Risma, tapi tidak mendapat jawaban. Suasana rumahnya sangat sepi. Hanya ada mobil Honda Jazz berwarna abu-abu yang terparkir di garasi rumah. Beberapa kali Tempo mengetuk pagar rumahnya, tak ada jawaban.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu tak masuk kantor sejak Jumat, 24 Januari 2014, bertepatan dengan pelantikan Whisnu Sakti Buana. Sekretaris Pemerintah Kota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan Risma sakit radang tenggorokan sejak Jumat itu. "Suaranya sampai hilang, enggak bisa ngomong. Hanya dirawat di rumah kok," kata Hendro kepada Tempo.
DEWI SUCI RAHAYU
Berita Terpopuler
Ahok: PNS Malas Bisa Dipecat
Ahok Ungkap Akar Masalah Konflik ITC
Ahok: Bawah Tanah Jakarta Dobel Semrawut
Butet Puji Ahok Cocok Pimpin Indonesia