TEMPO.CO , Jakarta:Anies Baswedan serius berharap konvensi bisa memunculkan kandidat-kandidat calon presiden yang mumpuni. Anies memiliki gagasan yang diandalkannya agar bisa unggul dari kandidat pesaingnya. Anies memang tak berambisi besar bisa menang di Konvensi. Namun dia berharap gagasannya itu bisa dijalankan oleh siapapun pemimpin negeri ini.
“Kalau bicara tentang ide dan gagasan, saya cukup percaya diri dengan apa yang saya bawa. Bahkan debat jadi ajang belanja karena omongan saya dikopi,” kata Anies di kantor Tempo, Jakarta, Senin, 27 Januari 2014. Anies mengatakan Dahlan Iskan memiliki popularitas paling tinggi saat ini.
Namun, Anies mengatakan, gagasannya menjamin setiap warga negara mendapatkan pendidikan yang baik layak diunggulkan. Selama ini, pemimpin Indonesia belum menaruh perhatian pada pendidikan. “Kalau masalah pendidikan dianggap masalah sektoral, bangsa ini tak akan berubah,” ujar dia.
Anies mencotohkan, pendapatan nasional Jepang lebih besar ketimbang pendapatan nasional 57 negara anggota OKI. Kenapa? Kualitas manusia Jepang bagus dan kualitas pendidikannya baik.
Anies berharap konvensi bisa menjadikan gagasannya menyebar sehingga secara bersama-sama masyarakat bisa ikut terlibat dalam perubahan. “Kalau sudah begitu mission accomplished.” Kendati tidak memenangi konvensi, Anies akan tetap meneruskan apa yang tengah ia kerjakan. (Baca:Anies Baswedan Tak Realistis Konvensi Lancar)
Konvensi Demokrat dimulai sejak September tahun lalu hingga April mendatang. Sebelas peserta konvensi adalah Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.
Sistem konvensi digelar dua tahap dengan mengandalkan hasil survei lembaga independen sebagai penentu pemenang. Penilaian dalam debat akan dikombinasikan dengan hasil survei dan kampanye di 10 kota, antara lain Jakarta, Medan, Surabaya, Denpasar, Bandung, Makassar, dan Jayapura.
TIKA PRIMANDARI
Berita Terpopuler
Kasir Ratu Atut Digeledah, 6 Mobilnya Dibongkar
Mengapa Davos Penting Bagi Jokowi?
Daftar 14 Kendaraan Adik Ratu Atut yang Disita KPK
Jokowi Tuai Kritik karena Absen di Davos