TEMPO.CO, Banyuwangi - Bupati Sumenep, Jawa Timur, A. Busyro Karim, menargetkan Bandara Trunojoyo, Sumenep, beroperasi tahun 2014 ini. Maskapai swasta Trigana Airlines siap melayani rute Sumenep-Surabaya pulang-pergi. "Sembilan puluh persen sudah siap," kata Busyro, saat di Banyuwangi, Kamis, 6 Februari 2014.
Busyro menjelaskan, Trigana menyiapkan dua pesawat jenis ATR berkapasitas 40 seat dan 50 seat di Bandara Trunojoyo. Pada 10 Februari 2014, Trigana akan melakukan survei lapangan akhir. Dia yakin bila seluruh persiapan lancar, maka Bandara Trunojoyo bisa beroperasi pada tiga bulan mendatang. Sebelumnya, maskapai Lion Airlines juga pernah menyatakan ketertarikan untuk membuka rute penerbangan.
Untuk mempercepat pengoperasian Bandara Trunojoyo, Busyro beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar studi banding ke Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, yang telah beroperasi komersial pada akhir 2010 lalu.
Rute Sumenep-Surabaya dipilih, kata Busyro, karena potensinya lebih besar dari kalangan pengusaha dan wisatawan. Dia mencontohkan, pada perayaan hari jadi Sumenep Oktober 2013 lalu ada 27 perwakilan negara yang hadir. Namun, sebagian besar tamu mengeluhkan jauhnya akses menuju Sumenep yang membutuhkan waktu 4 jam dari Surabaya.
Dari aspek wisata, Sumenep memiliki 126 pulau yang bisa menarik wisatawan lebih banyak. Seperti Pulau Gili Iyang yang mengandung oksigen tertinggi sehingga dikenal sebagai pulau yang membuat awet muda. Sebelumnya Bandara Trunojoyo direncanakan membuka penerbangan perintis dengan rute Sumenep-Bawean-Banyuwangi.
Lambannya pengoperasian Bandara Trunojoyo, kata Busyro, disebabkan panjang landasan hanya 1.160 meter. Di lain pihak, sejumlah maskapai yang memiliki pesawat ATR berkapasitas 70 seat meminta panjang landasan minimal 1.400 meter. Oleh karena itu, pemerintah Sumenep tahun ini menggelontorkan Rp 9 miliar untuk menambah 9 hektare lahan.
Saat ini Bandara Trunojoyo memiliki luas 17 hektare. Kemeterian Perhubungan RI sejak tahun 2009-2013 mendanai pembangunan bandara ini sebesar Rp 34 meter. Adapun dari APBD Rp 19 miliar untuk pembebasan lahan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan dibutuhkan keseriusan pemerintah daerahnya untuk mengoperasikan bandara di tingkat kabupaten. Keseriusan itu berupa penyiapan infrastruktur bandara, memaksimalkan potensi industri dan pariwisata. "Seluruh stakeholder harus dilibatkan," kata bupati.
Hasilnya, kata Azwar, penumpang di Bandara Blimbingsari terus meningkat. Bila pada 2011 jumlah penumpang baru mencapai 7 ribu orang, tahun 2012 meningkat 24 ribu orang. "Tahun 2013 bertambah menjadi 44 ribu penumpang," kata Anas.
Awalnya penerbangan Banyuwangi-Surabaya pada akhir 2010 lalu dilayani maskapai Sky Aviation. Kemudian digantikan Merpati Airlines dan kini rute tersebut diterbangi oleh Wings Air dengan pesawat ATR berkapasitas 72 seat.
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler
Banjir di Istana, Jokowi: Itu Bertahun-tahun Tak Dikeruk!
Ahok: Mereka Anggap Dishub Itu Macan Ompong
Waduk Pluit Kritis, Air Melimpas ke Jalan
Ahok: Pengusaha Tionghoa Bantu 51 Truk Sampah