TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu memimpin upacara kemiliteran prosesi kremasi Joop Ave, mantan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Menparpostal). Joop Ave meninggal di Singapura dalam usia 79 tahun pada 5 Februari 2014.
"Indonesia kehilangan seorang tokoh yang menjadi teladan untuk bidang protokoler negara promosi Indonesia dan pembangunan pariwisata," ujar Mari Elka dalam sambutannya di Krematorium, kawasan Mumbul, Nusa Dua, Bali, Sabtu, 8 Februari 2014.
Mari Elka menyampaikan rasa belasungkawa dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Ia memuji pengabdian Joop Ave kepada negara. Selama 20 tahun, Joop Ave menangani protokol negara, baik saat menjadi kepala Istana Kepresidenan maupun Dirjen Protokol. "Beliau telah menciptakan standar protokol negara," katanya.
Menurut dia, dalam urusan protokol, Joop Ave adalah sosok yang sangat teliti dan detail. "Pak Joop Ave sangat teliti, memperhatikan detail; dan boleh dikatakan sedikit cerewet," ujarnya.
Namun di balik kecermatan seorang Joop Ave, Mari Elka mengaku Joop Ave lebih senang membaur bersama masyarakat dan anak muda. "Cerita menarik dari anak buahnya. Walaupun beliau begitu cerewet, tapi untuk dirinya sendiri, beliau tidak protokoler. Bahkan lebih sering informal agar dapat akrab dan membaur," kata Mari Elka. (Baca: Joop Ave Berpulang Sebelum GWK Rampung)
Beberapa kejadian menarik sempat ia dengarkan dari kunjungan Joop Ave. Salah satunya saat beliau berkunjung ke Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali. Menurut Mari Elka, Joop Ave kadang menghilang dan nantinya sudah didapati membaur bersama mahasiswa.
"Kami diceritakan dari teman-teman STP Bali. Mereka sering kali dibuat pusing jika Pak Joop berkunjung. Dari yang harus duduk di depan, tiba-tiba beliau ditemukan sedang ngobrol-ngobrol dengan mahasiswa, karena cinta beliau dengan mahasiswa dan anak-anak muda," ujarnya. (Baca: Joop Ave Sakit Sejak 9 Tahun Lalu)
Dalam upacara kemiliteran itu, tampak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Gubernur Bali, Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, dan beberapa pejabat negara lainnya. Keluarga almarhum yang hadir pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas kehormatan yang diberikan kepada almarhum. Dalam kesempatan itu, Mari Elka memberikan bendera Merah-Putih dan meletakan karangan bunga di depan peti jenazah.
PUTU HERY INDRAWAN