Toyota Tutup Pabrik di Australia  
Reporter: Tempo.co
Editor: Dewi Rina Cahyani
Senin, 10 Februari 2014 22:25 WIB
Toyota. REUTERS/Toru Hanai
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Tokyo - Raksasa otomotif Toyota Motor Corporation akhirnya tumbang di Negeri Kanguru. Toyota menyatakan akan menutup pabrik produksi mesin dan mobilnya di Australia pada akhir 2017. Penutupan pabrik ini sekaligus menandakan berakhirnya industri pabrikan mobil di Australia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Toyota untuk Australia, Max Yasuda, menuturkan kebijakan ini diambil karena kondisi perusahaan tidak memungkinkan untuk melanjutkan bisnis yang sudah berjalan 50 tahun di Negeri Kanguru. Salah satu kondisi tersebut antara lain terus menguatnya mata uang Australia yang menyebabkan biaya produksi membengkak, sementara kompetisi di dalam industri ini semakin ketat.

Ditutupnya pabrik Toyota diperkirakan bisa membuat 2.500 pegawai terancam kehilangan pekerjaan. Belum lagi dampak tidak langsung kepada puluhan ribu orang lainnya yang menggantungkan nafkah dengan menjadi mata rantai industri mereka.

Hengkangnya Toyota sebenarnya sudah dikhawatirkan oleh pemerintah Australia sejak beberapa bulan lalu, ketika Ford dan Holden, anak usaha General Motors, sama-sama mengumumkan menutup pabrik mereka di 2017. "Ini peristiwa besar untuk industri Australia," ujar Menteri Perindustrian Australia Ian Macfarlane. 

Para produsen mobil kini lebih melirik negara-negara berkembang seperti Indonesia untuk membangun pabriknya. Selain biaya produksi yang lebih rendah, tingginya pertumbuhan kelas menengah di negara tersebut juga menjadi pasar yang menjanjikan bagi perusahaan.

REUTERS| ABC | GUSTIDHA BUDIARTIE 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi