TEMPO.CO, Madiun - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengkhawatirkan terjadinya bencana alam yang berpotensi menghambat proses pendistribusian logistik pemilihan umum legislatif. "Kami sudah memetakan tiga titik lokasi yang rawan longsor," kata Komisioner Divisi Logistik KPU Pacitan Agus Hadi Prabowo saat dihubungi, Selasa, 11 Februari 2014.
Menurut Agus, dua dari tiga titik lokasi itu berada di Kecamatan Tulakan, yakni Dusun Sono, Desa Kalikuning; dan Desa Wonoanti. Sebab, keretakan tanah yang terjadi beberapa waktu lalu di desa tersebut belum mendapatkan penanganan pemerintah daerah, sehingga dikhawatirkan dapat menghambat pengiriman logistik. Ia khawatir tanah yang retak itu tiba-tiba longsor mengingat curah hujan di Pacitan masih tinggi.
Lokasi lain yang mendapat perhatian adalah Dusun Ngasem, Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari. Awal Januari lalu, tanah di wilayah itu ambles hingga mengakibatkan 19 rumah warga rusak. "Jika saat pendistribusian logistik pada awal April nanti kondisi tiga desa itu tidak memungkinkan untuk dilewati, kami akan merelokasi tempat pemungutan suara (TPS) ke lokasi yang lebih aman," ujar Agus.
Pemindahan TPS, menurut Agus, juga bakal dilakukan di tempat lain bila dinilai rawan bencana. Apalagi 12 kecamatan di Pacitan dinyatakan rawan longsor lantaran mayoritas wilayahnya berupa perbukitan kapur. Selain itu, kerawanan banjir di sejumlah kecamatan yang dilintasi aliran sungai terbesar di Pacitan, yaitu Grindulu, juga mendapat perhatian KPU Kabupaten Pacitan.
Ketua KPU Kabupaten Pacitan Damhudi mengatakan untuk memperlancar distribusi logistik, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemkab Pacitan, TNI, dan Polri. Untuk operasional, kata dia, pemerintah daerah telah menyanggupi meminjamkan satu unit kendaraan ekspedisi. "Kalau nanti ada hambatan, kami akan minta bantuan ke pihak-pihak tersebut," katanya.
NOFIKA DIAN NUGROHO